Konsorsium Indonesia-Jepang Mulai Operasikan Pelabuhan Patimban Besok
Konsorsium Indonesia dan Jepang yakni PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dan Toyota Tsusho Corporation (TTC) secara resmi akan mengambil alih operasional Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, mulai besok (17/12).
Sebagai bentuk persiapan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerima kedatangan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Mr. Kanasugi Kenji untuk membahas kesiapan operasional terminal khusus mobil atau Car Terminal di Pelabuhan Patimban, pada Rabu (15/12).
"Meskipun sebelumnya ada pembahasan yang ketat, saya apresiasi profesionalisme dan komitmen yang ditunjukkan pemerintah Jepang dan TTC untuk memberikan yang terbaik pada proyek pembangunan Pelabuhan Patimban," kata Budi dalam keterangan resminya, Rabu (15/12).
PT Pelindo saat ini menjadi operator Patimban setelah diberi penugasan Kementerian Perhubungan.
Pelabuhan Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan, yang meliputi enam kabupaten dan satu Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
Pelabuhan yang dibangun dengan menghabiskan dana sekitar Rp 43 triliun ini, sudah memulai operasi setahun lalu.
Sejak Januari hingga Desember, kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Patimban sudah mencapai total 12.335 unit kendaraan.
Sedikitnya sembilan kapal sudah beroperasi dengan rute Patimban-Belawan dan Patimban-Makassar.
Kesembilan kapal tersebut yaitu Ferrindo 5, Serasi V, MV Ostina, Kalimantan Leader, Harmoni Mas 3, Serasi I, Harmoni Mas 8, MV Sulawesi Leader, dan KM Panorama Nusantara.
Pelabuhan ini menjadi salah satu alternatif rute bagi jalur angkutan barang yang tidak hanya mendukung ekspor produk otomotif.
Selain itu, menggerakkan ekonomi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), sektor pertanian, industri kreatif, serta produk lainnya.
Patimban yang dibangun dengan menghabiskan dana sekitar Rp 43 triliun, sudah memulai operasi setahun lalu.
Sejak Januari hingga Desember, kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Patimban sudah mencapai total 12.335 unit kendaraan.
Sedikitnya sembilan kapal sudah beroperasi dengan rute Patimban-Belawan dan Patimban-Makassar.
Budi mengungkapkan, pihak Jepang juga menyatakan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam proyek infrastruktur lainnya, yaitu proyek Proving Ground yang berada di Balai Pengujian Laik Jalan Dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi.
Ia mengatakan bahwa, keberhasilan dari Proyek Patimban nantinya akan menjadi pertimbangan penting bagi pemerintah, atas adanya rencana TTC untuk berpartisipasi pada proyek Proving Ground.
Pada kesempatan yang sama, Dubes Jepang Mr. Kanasugi Kenji mengatakan, pihak Jepang berkomitmen untuk memaksimalkan pemanfaatan Pelabuhan Patimban, guna menarik investasi dari para perusahaan otomotif.
"Kami berharap Pelabuhan Patimban yang telah dibangun bisa sukses dan memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Indonesia," kata Kanasugi.