Orang Terinfeksi Covid Lebih Kebal Delta Daripada yang Hanya Divaksin
Orang yang telah terinfeksi Covid-19 memiliki perlindungan yang lebih baik dari infeksi virus corona varian Delta, daripada mereka yang hanya divaksinasi.
Hal tersebut disampaikan pejabat kesehatan California dan New York. Dia mengatakan kekebalan alami memberikan perisai yang lebih kuat daripada vaksin.
Mengutip dari Reuters, Kamis (20/1), studi menemukan, perlindungan terhadap Delta merupakan antibodi yang tertinggi. Sementara, perlindungan terendah terjadi pada mereka yang tidak pernah terinfeksi atau divaksinasi.
Namun, Laporan Mingguan Morbiditas dan Kematian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyebutkan vaksinasi tetap menjadi strategi teraman melawan Covid-19.
"Bukti dalam laporan ini tidak mengubah rekomendasi vaksinasi kami," kata Pimpinan, Tim Pengawasan dan Analisis, Cabang Virus Pernafasan, Divisi Penyakit Virus CDC AS Ben Silk dalam jumpa pers.
Pejabat kesehatan di California dan New York mengumpulkan data dari Mei hingga November 2021, termasuk periode ketika varian Delta dominan.
Data menunjukkan, vaksin corona menghasilkan perlindungan yang lebih baik ketimbang orang yang tertular varian sebelum ada Delta.
Namun saat Delta merebak pada musim panas dan musim gugur 2021, perlindungan orang yang terinfeksi Delta lebih tinggi dibandingkan mereka yang divaksin saja.
Meski begitu, pemerolehan kekebalan melalui infeksi alami dapat memberikan risiko yang signifikan. Pada 30 November 2021, sekitar 130.781 penduduk California dan New York meninggal karena virus corona.
Ahli epidemiologi negara bagian untuk Departemen Kesehatan Masyarakat California, Erica Pan mengatakan penelitian tersebut menunjukkan vaksin memberikan perlindungan paling aman terhadap Covid-19.
Vaksin juga menawarkan perlindungan tambahan bagi mereka yang telah terinfeksi corona.
Selain itu, data terbaru menunjukkan vaksin booster memberikan perlindungan tambahan yang signifikan terhadap infeksi, rawat inap, dan kematian di tengah penularan Omicron yang begitu cepat.
Sementara, Silk mengatakan CDC sedang mempelajari dampak vaksinasi, booster, dan infeksi sebelumnya selama gelombang Omicron.
Mereka berharap dapat mengeluarkan laporan lebih lanjut ketika data tersebut tersedia.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan melakukan serosurvei antibodi Covid-19.
Berdasarkan serosurvei tersebut, terdapat warga yang mengalami super immunity atau memiliki kekebalan tubuh super karena sudah tertular corona varian Delta serta menerima vaksin.
Meski kekebalan mulai terbentuk, mereka tetap bisa tertular Covid-19 varian Omicron. "Potensi tertular kan selalu ada," kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi kepada Katadata.co.id, Jumat (31/12).