Ditutup Hari Ini, Bandara Halim Bersolek demi Kenyamanan Tamu G20
Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta mulai ditutup pada hari ini, Rabu (26/1) untuk proses revitalisasi. Revitalisasi dilakukan mulai runway sampai ruang VIP bandara untuk meningkatkan aspek keselamatan dan kenyamanan tamu negara yang hadir dalam rangkaian pertemuan G20.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan revitalisasi bandara penting untuk menjamin keselamatan tamu negara pada KTT G20. Terlebih, kemungkinan ada sejumlah pemimpin negara yang akan datang ke Indonesia dalam rangkaian KTT G20.
"Dalam rangka meningkatkan aspek keselamatan penerbangan dan meningkatkan kenyamanan tamu-tamu negara, Pak Presiden menugaskan revitalisasi bandara Halim," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Rabu (26/1).
Revitalisasi Bandara Halim termasuk perbaikan landas pacu (runway) dan landas hubung (taxiway) dan peningkatan kapasitas landas parkir (apron) pesawat udara Naratema dan Naratama.
Renovasi juga termasuk perbaikan sistem drainase di dalam bandar udara.
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II tersebut juga mengatakan 40% dari total panjang landasan sudah harus direnovasi. Renovasi runway diperkirakan membutuhkan waktu 3-4 bulan.
"(Selain itu,) tata letaknya (drainase) tidak baik, sehingga kami koordinasi dengan Kementerian PUPR (dalam revitalisasi bandara itu)," tuturnya.
Dia menambahkan pihaknya juga berkoordinasi dengan TNI, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pertahanan dalam menutup akses sementara ke Bandara Halim.
Di samping itu, Budi berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura II terkait pengalihan lalu lintas udara yang seharusnya ke Halim ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Selain di Bandara Halim, Kemenhub juga akan merenovasi ruang VIP dan VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali untuk meningkatkan kenyamanan tamu G20.
Kemenhub juga akan mempercantik beberapa bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai persiapan pertemuan G20.
Empat bandara tersebut adalah Bandara Komodo di Labuan Bajo, Bandara Mali di Alor, Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere, dan Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin di Sumbawa Besar.
Saat ini tengah dilakukan sejumlah pengembangan di Bandara Komodo, baik di sisi darat yakni perluasan terminal penumpang, maupun di sisi udara.
Landas pacu (runway) diperpanjang dari 2.250 meter menjadi 2.650 meter. Pengembangan juga termasuk apron, taxiway, drainase, pagar bandara, dan fasilitas lainnya.
Pengembangan juga dilakukan di Bandara di Alor, Maumere, dan Sumbawa Besa baik dari sisi darat maupun udara.
Pengembangan Bandara di Sumbawa Besar khususnya dilakukan untuk mendukung perhelatan Motocross MXGP pada Juni tahun ini.