Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Mobilitas Warga Mulai Melambat di Januari
Mobilitas masyarakat pada bulan pertama tahun 2022 di sejumlah tempat menunjukan adanya perlambatan. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kondisi ini tidak lepas dari kenaikan kasus Covid-19.
BPS mencatat mobilitas masyarakat di bulan Januari 2022 di sejumlah tempat memang masih lebih tinggi dibandingkan kondisi normal sebelum pandemi.
Kendati demikian, mobilitas di Januari 2022 ini melambat dibandingkan Desember 2021, terutama di tempat perdagangan retail dan rekreasi, tempat belanja kebutuhan sehari-hari dan tempat transit.
Seperti diketahui, data Google Mobility Report menunjukkan perubahan kunjungan ke berbagai tempat, seperti toko bahan makanan dan taman, di setiap wilayah geografis.
Dasar pengukuran yang dilakukan Google untuk menentukan naik turunnya mobilitas adalah data nilai median periode 3 Januari - 6 Februari 2020 atau sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.
"Secara umum bahwa di Januari ini ada perlambatan (mobilitas), sementara aktivitas di rumah semakin meningkat. Ini tidak lepas dari perkembangan kasu Covid-19 di Januari dimana kecenderungan kasus hariannya semakin meningkat," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara daring, Rabu (2/2).
Mobilitas masyarakat di tempat perdagangan retail dan rekreasi tumbuh 7,15% dibandingkan level sebelum pandemi.
Kendati demikian, pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2021 yang mendekati 10%.
Perlambatan juga terjadi di tempat belanja kebutuhan sehari-hari dengan pertumbuhan 27,19% dari level sebelum pandemi, tetapi lebih rendah dari pertumbuhan 29,29% pada bulan sebelumnya.
Mobilitas di tempat transit semakin anjlok dengan kontraksi 12,56% dari kondisi normal.
Padahal, pasca lonjakan Delta Juli tahun lalu, kontraksi mobilitas di tempat transit terus membaik dan kontraksinya sempat turun hingga 10,32% pada bulan Desember.
Meski demikian, mobilitas masyarakat ke taman dan tempat kerja masih melanjutkan perbaikan di bulan Januari.