Inggris Akan Genjot Investasi di RI, dari Energi Hijau hingga Digital
Inggris berkomitmen meningkatkan investasi dan perdagangan dengan Indonesia. Komitmen tersebut akan disampaikan langsung Menteri Perdagangan Internasional Inggris Anne-Marrie Trevelyan saat berkunjung ke Indonesia pada Selasa ini hingga Rabu besok (23/2).
Ia akan melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat termasuk Menteri Perdagangan M. Lutfi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhur Binsar Pandjaitan, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Ini adalah kesempatan untuk memajukan tujuan bersama kita seperti meningkatkan perdagangan dan investasi dalam teknologi hijau," kata Trevelyan dalam keterangan resmi, Selasa (22/2).
Investasi Inggris di Indonesia mencapai £ 7,1 miliar pada tahun 2020. Sementara itu, total nilai perdagangan antara Inggris dan Indonesia sebesar £ 2,6 miliar.
Salah satu rencana investasi yang akan dibahas adalah kemungkinan kerja sama di sektor pertumbuhan bersih, seperti Jakarta Net Zero. Inggris memang berkomitmen mendukung Indonesia dalam upaya mencapai target bauran energi baru terbarukan 23% pada tahun 2025.
Pada November lalu, Inggris menyampaikan rencananya untuk menanamkan investasi hingga £350 juta (Rp 7 Triliun) selama 10 tahun untuk mendukung ambisi Indonesia dalam menangani perubahan iklim, termasuk melindungi dan memulihkan hutan serta keanekaragaman hayati.
Selain energi hijau, Inggris berminat berinvestasi di sektor digital. Negara tersebut memiliki kemampuan terdepan di dunia dalam teknologi keuangan, kecerdasan buatan, big data, teknologi kesehatan, dan keamanan siber.
"Kami ingin bekerja sama dengan perusahaan Indonesia untuk berinvestasi dan bermitra dengan perusahaan teknologi Inggris atau meningkatkan modal di Inggris," tutur Anne-Marie.
Dia berharap semakin banyak kolaborasi yang dikembangkan untuk memperdalam hubungan digital Inggris-Indonesia di sektor publik dan swasta.
Kolaborasi itu termasuk di dalamnya adalah dukungan dari inisiatif yang ada melalui jaringan perdagangan digital, tech hub dan program akses digital Kedutaan Besar Inggris.
Dalam kunjungannya, Anne-Marie juga akan membahas peningkatan kerja sama di bidang perdagangan.
Sebagai bagian dari rencana tersebut, Inggris dan Indonesia akan meluncurkan Komite Bersama Ekonomi dan Perdagangan (JETCO). JETCO diharapkan bisa mempercepat langkah-langkah untuk meningkatkan perdagangan terutama di sektor-sektor yang menjadi prioritas.
"Saya juga berharap lebih banyak komoditas yang diperdagangkan antara kedua negara, sehingga masyarakat Inggris dapat menikmati produk makanan dan minuman Indonesia dengan lebih mudah dan sebaliknya," ujarnya.
Pada Rabu (23/2), Anne -Marie dijadwalkan bertemu Anies Baswedan untuk mempromosikan keahlian perkeretaapian Inggris saat mengunjungi Jakarta Mass Rapid Transit (MRT).
Perusahaan-perusahaan Inggris diharapkan bisa terlibat dalam pengembangan MRT di fase-fase mendatang.