Serangan Rusia ke Ukraina Bisa Mengancam Ketahanan Pangan Dunia

Image title
Oleh Maesaroh
24 Februari 2022, 19:13
Rusia, Ukraina, pangan
Visitukraine/instagram
Bendera Ukraina

Serangan Rusia ke wilayah Ukraina dikhawatirkan bisa mengancam ketahanan pangan dunia. Pasalnya, Ukraina merupakan salah satu pemasok besar bahan pangan di dunia termasuk gandum untuk Indonesia.

Situasi di Ukraina juga diperkirakan akan semakin melambungkan inflasi karena melonjaknya harga pangan. Padahal, perekonomian global masih mengadapi ancaman inflasi tinggi akibat pengetatan kebijakan moneter negara maju serta meroketnya harga energi.

Secara luas wilayah, Ukraina merupakan negara terbesar kedua di Eropa setelah Rusia. Di sektor pertanian, Ukraina menghasilkan produsen utama sejumlah komoditas pangan seperti gandum hingga minyak bijih matahari.

Dilansir dari Politico.Eu,  Ukraina merupakan pemasok terbesar ke empat untk komoditas minyak nabati Uni Eropa. Kawasan tersebut mungkin akan mengalami gangguan pasokan dalam jangka pendek.

Namun, Uni Eropa diperkirakan bisa beradaptasi dengan cepat untuk mengatasi kekurangan pasokan karena bisa menyelesaikan persoalan tersebut melalui jalur bilateral.

Berbeda halnya dengan kawsan lain seperti Timur Tengah dan Afrika Selatan.

Ketergantungan negara-negara kawasan Timur Tengah akan pasokan komoditas pangan Ukraina sudah menjadi kekhawatiran yang lama. Mesir, misalnya,  merupakan salah satu pembeli utama gandum Ukraina.

Ketergantungan Timur Tengah akan komoditas pangan Rusia dan Ukraina bahkan dianggap menjadi salah satu faktor dibalik revolusi Arab Spring yang terjadi 2011 lalu.

Revolui Arab Spring yang menggoyang stabilitas politik di kawaan Timur Tengah terjadi di 2011 setelah Rusia melarang ekspor gandum pada 2010.

Ukraina masuk dalam lima besar eksportir gandum di dunia bersama dengan Rusia, Amerika Serikat, Kanada, dan Prancis.
Pada 2021/2022. ekspor gandum Ukraina mencapai 60 juta ton.

 "Dari sudut pandang keamanan pangan, berkonflik dengan Ukraina merupakan salah satu yang harus dihindari. Saya khawatir karena ini belum menjadi perhatian besar pengambil kebijakan di Eropa padahal sudah seharusnya menjadi pertimbangan," kata Nazar Bobitski, direktur Asoasi Perdagangan dan Bisnis Ukraina yang berkantor di Brussel, Belgia.

Kepada Politico, Salah satu pejabat Komisi Uni  Eropa mengatakan konflik Rusia-Ukraina baru dilihat dari radar geopolitik dan keamanan.

Menteri-menteri pertanian Uni Eropa belum menjadikan persoalan pangan sebagai hal yang mendesak dicari solusinya. 

Konflik Rusia-Ukraina secara sekilas memang belum memberi dampak besar terhadap persoalan pangan Uni Eropa. Uni Eropa masih mencatatkan net ekspor dengan Ukraina.

Ukraina memang menjadi mitra datang penting bagi Uni Eropa tetapi secara keseluruhan, impor pangan Uni Eropa dari Ukraina hanya 4,9% dari total impor mereka.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...