PMI Manufaktur RI Kembali Loyo di Februari, Terendah dalam 6 Bulan

Image title
Oleh Maesaroh
1 Maret 2022, 09:22
PMI Manufaktur, industri
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/nym.
Pekerja melakukan proses pengemasan minyak goreng di kantor distributor minyak goreng SGT, Desa Dampyak, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (19/2/2022).

Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia berada di level 51,20 pada Februari 2022. Level tersebut adalah yang terendah sejak Agustus 2021 (43,70) atau dalam enam bulan terakhir.

Kendati demikian, PMI Manufaktur Indonesia masih berada dalam fase ekspansif selama enam bulan berturut-turut. Tahap ekspansif sektor manufaktur ditandai oleh angka PMI yang berada di atas 50.

Sebagai informasi, PMI Manufafktur Indonesia berada di atas angka 50 sejak September 2021. PMI bahkan mencatat rekor tertingginya pada bulan Oktober 2021 (57,2). Pada bulan Januari 2022, PMI Manufaktur Indonesia berada di level 53,7.

Dalam laporannya, IHS Markit mengatakan melambatnya PMI Manufaktur Indonesia disebabkan oleh melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia. Kenaikan tersebut menurunkan permintaan pekerjaan baru dan produksi.

Sebagai catatan, kasus Covid-19 di Indonesia mulai menanjak di akhir Januari dan melonjak tajam selama Februari. Pada 16 Februari 2022, kasus Covid-19 di Indonesia bahkan mencapai  64.718, atau menjadi rekor tertinggi selama pandemi.

"Produksi manufaktur terus berekspansi, namun tingkat pertumbuhannya berkurang banyak pada bulan Februari karena infeksi Covid-19 kembali naik dan kenaikan biaya input berdampak pada output," tutur IHS Markit dalam laporannya, Selasa (1/3).

IHS Markit juga mengatakan perusahaan ragu-ragu untuk membangun inventori. Namun,  sektor ketenagakerjaan dan aktivitas pembelian bertahan relatif tangguh dan kinerja pemasok membaik.

"Tekanan harga secara keseluruhan berkurang pada bulan Februari," tambah IHS Markit.

Bisnis baru, termasuk penjualan asing, juga mengalami perlambatan pertumbuhan, yang juga berkaitan dengan pandemi. Kondisi tersebut membuat kepercayaan bisnis di sektor manufaktur Indonesia turun
ke posisi terendah dalam 21 bulan.

Namun demikian, sebagian besar perusahaan terus berharap bahwa situasi Covid-19 akan dapat dikendalikan sehingga memungkinkan terjadinya perbaikan ekonomi ke depan.

Walaupun pertumbuhan produksi di Indonesia melambat, tingkat ketenagakerjaan naik pada level yang lebih cepat. Meski penambahannya masih marginal, tingkat penciptaan lapangan kerja merupakan yang paling cepat sejak
bulan Februari 2020.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...