Pandemi Mempercepat Penerapan Smart City di Indonesia

Cahya Puteri Abdi Rabbi
24 Agustus 2021, 15:51
smart city, Katadata Safe 2021
Katadata
Presiden Direktur Lintasarta Arya Damar mengatakan pandemi telah mendorong percepatan internet dan layanan Informasi dan Teknologi.

Pandemi Covid-19 tidak hanya mempercepat transformasi digital, namun juga turut mengakselerasi perencanaan dan penerapan kota pintar atau smart city di Indonesia. Presiden Direktur Lintasarta Arya Damar mengatakan, percepatan internet dan layanan Informasi dan Teknologi (IT) sebagian besar didorong oleh adanya pandemi, yang pada akhirnya berimbas juga pada penerapan smart city.

“Jadi memang, rasanya yang mendorong IT itu Covid-19. Ini menjadi pelajaran buat kita, bagaimana kita menyiapkan pembangunan smart city seperti yang sudah dilakukan oleh beberapa kota dengan mulai mengumpulkan data dan aplikasi untuk mewujudkan smart city,” kata Arya dalam acara Katadata SAFE Forum 2021, Selasa (24/8)

Arya mengatakan, kota-kota yang sudah menerapkan konsep smart city telah mengumpulkan data melalui Application Programming Interface (API) untuk mendapatkan lebih banyak data dari masyarakat. Di antara data tersebut adalah jumlah restoran atau hotel di wilayah tertentu. Data tersebut nantinya dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat untuk kepentingan bisnis atau penelitian sehingga data tersebut akan kembali kepada pemerintah.

API merupakan sebuah sebuah interface yang dapat menghubungkan antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya, baik dalam satu platform yang sama maupun lintas platform.

“Sehingga pemerintah akan punya banyak data karena kolaborasi antara masyarakat dan pengusaha. Pemerintah pun akan punya sebuah pemodelan data yang disebut digital twin,” kata dia.

Sebagai informasi, Digital Twin, menurut Industrial Internet Consortium (IIC) bisa dimaknai sebagai representasi digital dari suatu entitas (aset, proses atau sistem), termasuk atribut dan perilaku untuk memahami status asst, menanggapi perubahan, meningkatkan operasi bisnis dan memberikan nilai tambah.

Namun, Arya menekankan bahwa yang paling penting dalam penerapan konsep smart city adalah masterplan untuk memastikan langka-langkah yang akan dilakukan. Kemudian pengadaan infrastruktur, kerapihan dalam migrasi data, kemudian cash management untuk memastikan prosedur pelayanan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

“Selanjutnya adalah sosialisasi. Jangan sampai Pemda sudah gencar membangun smart city tapi sosialisasi tidak jalan dan masyarakat banyak yang tidak tahu,” ujar dia.

Penerapan Smart City di Surabaya dan Semarang

Di Indonesia ada beberapa kota yang sudah menerapkan konsep smart city, di antaranya Semarang dan Surabaya. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan, Semarang sudah melakukan peluncuran smart city sejak tahun 2013. Dengan didukung oleh para pemangku kepentingan, Semarang berani mengambil langkah untuk mendeklarasikan diri untuk siap menuju smart city.

"Kami sudah melakukan launching pada tahun 2013-2017, waktu itu pemerintah kota Semarang disupport oleh beberapa sektor data yang akhirnya Semarang berani mendeklarasikan diri sebagai kota pintar," kata Bambang.

Langkah selanjutnya yang diambil Semarang adalah melakukan pemasangan Wifi gratis di 2.300 titik. Pada tahun 2019, pemerintah kota Semarang melakukan pemasangan sekitar 10.200 unit CCTV yang dilengkapi dengan software analitik. Pemkot Semarang juga menyesuaikan kebijakan-kebijakan terkait smart city dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...