RI Tangani Perubahan Iklim, Jokowi Akan Berpidato di KTT COP26 Glasgow

Image title
Oleh Maesaroh
13 Oktober 2021, 19:48
Jokowi, COP26,katadata road to cop26
COP26uk/instagram
COP26

Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, direncanakan tidak hanya hadir langsung di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)  perubahan iklim atau Conference of Parties ( COP26) di Glasgow, Skotlandia. Jokowi juga akan berpidato menjelaskan komitmen Indonesia dalam isu perubahan iklim.

KTT COP26 akan berlangsung pada 1-2 November mendatang sementara forum COP26 sendiri berlangsung dari 31 Oktober-12 November.

Advertisement

"Insya Allah (akan berpidato juga)," kata Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Febrian Alphyanto Ruddyard, kepada Katadata, Rabu (13/10).

Pada Selasa (12/10), Febrian mengatakan Presiden Jokowi akan hadir langsung di KTT COP26 sebagai bukti komitmen besar Indonesia dalam penanggulangan dampak perubahan iklim. 

Jika Jokowi berangkat ke Glasgow, ini menjadi kunjungan luar negeri pertamanya sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Terakhir kali Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke luar negeri adalah ke Canberra, Australia, pada Februari 2020 untuk membicarakan sejumlah kerja sama sekaligus berbicara di depan parlemen negara tersebut.

Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri RI, Hari Prabowo mengatakan Indonesia akan membawa sejumlah agenda dalam Forum COP26.

Salah satunya adalah menjelaskan posisi Indonesia dalam menjalankan komitmen penanggulangan dampak perubahan iklim.Indonesia juga akan memperbaharui Nationally Determined Contributions atau Komitmen Kontribusi Nasional (NDC ) dan Strategi Jangka Panjang untuk Pembangunan Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim (LTS-LCCR) 2050.

Seperti diketahui, menyusul disepakatinya Paris Agreement di 2015, negara-negara telah berkomitmen untuk merancang rencana mereka dalam mengurangi gas emisi, atau dikenal dengan NDC.

Masing-masing negara sepakat untuk memperbaharui rencana mereka tiap lima tahun sekali. Pembaharuan rencana masing-masing negara seharusnya dilakukan pada tahun lalu tetapi tertunda karena adanya pandemi.

Paris Agreement merupakan komitmen bersama untuk menahan laju kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat celcius serta membatasi maksimal kenaikan suhu hingga 1,5 derajat celcius.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement