Pemerintah Akan Jual Surat Utang ke BI Rp 157 Triliun Bulan Ini

Abdul Azis Said
3 Desember 2021, 15:15
bank indonesia, burden sharing, utang, utang pemerintah
Arief Kamaludin|KATADATA
Uang rupiah pecahan baru Rp 100.000 di Cash Centre Bank BNI 46, Jakarta, Senin (18/08). Bank Indonesia merilis desain uang pecahan baru Rp 100.000 yang disesuaikan dengan perundangan baru yang berlaku.

Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia sepakat membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini lewat pembelian surat utang pemerintah senilai Rp 215 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak Rp 157 triliun akan diterbitkan pemerintah pada Desember ini.

Burden Sharing pembiayaan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) III yang diteken pada Agustus lalu.

Advertisement

Melalu kerja sama ini, Bank Indonesia akan memborong surat utang pemerintah senilai Rp 215 triliun untuk tahun 2021 dan Rp 224 triliun di tahun depan.

Implementasi untuk pembelian tahun ini baru dilakukan pada 30 November kemarin dengan pembelian Rp 58 triliun.

Artinya, BI masih akan membeli Rp 157 triliun sebagaimana rencana pembelian yang sudah disepakati hingga akhir tahun atau tinggal tersisa bulan Desember ini.

 "Sesuai dengan kesepakatan dalam SKB III , dukungan BI tersebut akan dimanfaatkan seluruhnya oleh pemerintah," kata Direktur Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Luky Alfirman kepada Katadata.co.id, Jumat (3/12).

Realisasi dari SKB III ini baru dilakukan di akhir tahun atau setelah tiga bulan kerja sama tersebut diteken.  Luky mengatakan hal ini karena memperhatikan sejumlah alasan.

"Timing penerbitan SBN SKB III tahun 2021 dilakukan di akhir tahun mempertimbangkan kebutuhan pembiayaan APBN, ketersediaan kas dan risiko kenaikan tingkat bunga dampak dari tapering off di akhir tahun 2021," kata dia.

DJPPR sebelumnya telah menyetop penarikan utang baru lewat penerbitan SBN di pasar perdana sejak awal bulan lalu.

Enam jadwal lelang yang terdiri atas tiga lelang Surat Utang Negara (SUN) dan tiga lelang sukuk di bulan November dan Desember dibatalkan. Hasil lelang tersebut rencananya dipakai untuk membiayai APBN 2021.

 Pembatalan lelang tersebut dilaksanakan karena outlook penerimaan tahun ini kemungkinan akan besar. Salah satu alasan pembatalannya juga karena pemerintah masih punya SKB III dengan BI yang menjanjikan utang lebih murah.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement