Dibayangi Kenaikan Suku Bunga The Fed, Rupiah Melemah ke Rp14.356/US$

Abdul Azis Said
19 Januari 2022, 09:54
rupiah, the Fed, fed, tapering off
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Pekerja menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022).

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,14% ke level Rp 14.356 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Pelemahan rupiah masih dibayangi rencana kenaikan bunga acuan The Fed yang mengerek kenaikan yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). 

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke level Rp 14.362 pada pukul 09.17 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan kemarin di Rp 14.336 per dolar AS. 

Mayoritas mata uang Asia lainnya melemah kecuali dolar Hong Kong yang menguat 0,01%.

Sementara yen Jepang melemah 0,08% bersama dolar Singapura dan yuan Cina 0,01%, dolar Taiwan 0,11%, won Korea Selatan 0,13%, peso Filipina 0,02%, rupee India 0,46%, ringgit Malaysia 0,24% dan bath Thailand 0,3%.

 Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan kembali melemah hari ini ke rentang Rp 14.360-14.380 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 14.320.

Pelemahan rupiah masih akan dibayangi rencana kenaikan bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed). 

"Antisipasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS telah mendorong yield obligasi pemerintah AS terus naik," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Rabu (19/1). 

Yield obligasi pemerintah AS ttenor 10 tahun menyentuh 1,87% pada perdagangan Selasa (18/1).

Level tersebut merupakan rekor tertinggi dalam dua tahun terakhir. Kenaikan yield sebenarnya sudah berlangsung sejak awal tahun ini.

 Kenaikan yield ini seiring kembali menguatnya rencana percepatan kenaikan bunga acuan The Fed, di samping percepatan tapering off yang sudah dimulai bulan ini.

Pasar tampaknya menanti rapat pembuat kebijakan The Fed awal pekan depan untuk melihat perkembangan terbaru terkait rencana kenaikan bunga acuan. 

Selain itu, sentimen koreksi terhadap rupiah juga dipengaruhi penurunan besar di perdagangan pasar saham Amerika.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...