Rupiah Menguat Ke Rp14.328/US$ Dibantu Perbaikan Kinerja Perusahaan AS

Abdul Azis Said
2 Februari 2022, 09:32
rupiah, nilai tukar
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Pekerja menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022).

Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis 0,02% ke level Rp 14.328 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Penguatan rupiah dipengaruhi membaiknya laporan kinerja sejumlah perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS)

Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik melemah ke Rp 14.335 pada pukul 09.15 WIB. Ini telah melampaui level penutupan kemarin di Rp 14.331 per dolar AS.

Mata uang Asia lainnya melemah. Yen Jepang, dolar Singapura, dolar Hong Kong dan bath Thailand kompak terkoreksi 0,02%, dolar Taiwan 0,01%, peso FIlipina 0,2%, rupee India 0,24%.

Sementara penguatan dialami yuan Cina 0,11% bersama won Korea Selatan 0,13%, sedangkan ringgit Malaysia stagnan.

 Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan menguat ke Rp 14.300, dengan potensi resistansi di kisaran Rp 14.380 per dolar AS. Penguatan didorong membaiknya kinerja sejumlah perusahaan Amerika Serikat.

"Pasar terlihat optimis terhadap potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi dengan laporan penghasilan perusahaan yang lebih baik dari ekspektasi seperti laporan perusahaan teknologi AS," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Rabu (2/2).

Raksasa teknologi Alphabet melaporkan pendapatan US$ 75,33 miliar pada kuartal keempat 2021, lebih tinggi dari perkiraan analis US$ 72,17 miliar.

Microsoft pekan lalu juga melaporkan kinerja moncer dengan pendapatan US$ 51,73 miliar, di atas perkiraan US$ 50,88 miliar.

Meski demikian, Ariston mengatakan sentimen global tidak semuanya positif. Pergerakan rupiah masih dibayangi rencana kenaikan bunga acuan bank sentral Amerika, The Fed.

 Dia mengatakan, data pergerakan harga di sektor manufaktur AS bulan Januari melanjutkan kenaikan yang melebihi ekspektasi. Selain itu, kondisi ketenagakerjaan di sektor ini juga berangsur membaik.

"Kedua kondisi tersebut mendukung kebijakan pengetatan moneter the Fed yang lebih agresif. Ini bisa menjaga dolar AS tidak terlalu melemah dan mungkin berbalik menguat hari ini terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston.

Gubernur The Fed Jerome Powell usai pertemuan pembuat kebijakan pekan lalu kembali mempertegas kemungkinan kenaikan pertama bunga acuan pada Maret.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...