Lima Rekomendasi untuk Memperkuat Ekosistem Pekerja Perempuan

Image title
Oleh Maidian Reviani - Tim Publikasi Katadata
20 Februari 2023, 09:17
Lima Rekomendasi untuk Memperkuat Ekosistem Pekerja Perempuan
Katadata

Pandemi COVID-19 yang berlangsung hampir tiga tahun berdampak pada perempuan pengusaha maupun yang bekerja, baik di sektor formal maupun informal. Perempuan yang memiliki usaha harus mengerahkan upayanya untuk bertahan, sebagian terpaksa menutup usahanya begitupun dengan pekerja perempuan yang terpaksa harus keluar dari angkatan kerja. Seiring dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi, usaha mereka mulai bangkit dan banyak dari perempuan kembali memasuki pasar kerja. Meskipun demikian, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan (TPAK) masih terbilang rendah – sesuatu yang telah berlangsung selama 20 tahun terakhir. TPAK cenderung stagnan dan terlihat timpang dibandingkan dengan partisipasi pekerja laki-laki. Namun demikian, kondisi ini masih perlu didukung dengan kebijakan yang inklusif di tempat kerja untuk mendukung pekerja perempuan,

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen mengatakan, merekrut dan mempromosikan perempuan sejatinya tidak hanya memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada perkembangan dunia usaha. Karena itu, Bank Dunia mendorong adanya upaya untuk terus memperkuat ekosistem bagi pekerja perempuan.

“Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa keragaman gender dapat meningkatkan kinerja bisnis. Survei ILO terhadap perusahaan di Indonesia menemukan bahwa 77% perusahaan setuju bahwa keragaman gender membantu meningkatkan hasil bisnis mereka,” kata Satu dalam webinar bertema “Memperkuat Ekosistem untuk Pekerja Perempuan: Kebijakan Lingkungan Kerja yang Inklusif,” yang digelar oleh Bank Dunia dengan dukungan dari Pemerintah Australia. Webinar ini diselenggarakan di Jakarta, Kamis (16/02/2023) bekerja sama dengan Katadata.

Sektor swasta memainkan peranan penting sebagai pendorong utama, tidak hanya bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga bagi pembangunan sosial yang berkelanjutan. Satu menyampaikan lima rekomendasi cara yang bisa diterapkan oleh pemerintah Indonesia dan perusahaan untuk menjalankan kebijakan yang memperkuat ekosistem bagi kemajuan ekonomi perempuan. Pertama, dengan berinvestasi pada layanan pengasuhan anak yang berkualitas dan terjangkau, sehingga perempuan dimungkinkan untuk bekerja.

Kedua, dengan memberikan pilihan modalitas kerja yang fleksibel, seperti menerapkan bekerja secara hybrid – kombinasi bekerja di kantor dengan bekerja dari rumah, tanpa mengesampingkan produktivitas.

Ketiga, memberikan pendampingan dan pelatihan untuk pekerja dan pengusaha perempuan guna membantu menciptakan generasi penerus pemimpin perempuan di masa depan.

Keempat, dengan memperluas penerapan kebijakan cuti bagi ibu melahirkan dan cuti berbayar bagi para suami yang mendampingi istrinya setelah melahirkan; dan kelima, mendorong keterwakilan perempuan pada posisi kepemimpinan dalam bisnis.

Satu menambahkan, bahwa meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan merupakan upaya bersama, dan kita membutuhkan dukungan semua pihak  untuk mewujudkannya.

Sementara itu, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian menambahkan Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Perindustrian telah melakukan berbagai inisiatif untuk mendorong pemberdayaan perempuan dan meningkatkan proporsi perempuan dalam angkatan kerja. Kementerian Perindustrian telah bekerja sama dalam berbagai inisiatif dengan sektor swasta dan lembaga pemerintah lain, untuk meningkatkan kesempatan pendidikan perempuan, terutama pelatihan teknis dan kejuruan, ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika.

“Perempuan seringkali memiliki keterampilan dan cara berpikir yang luar biasa dan berbeda dari laki-laki, sehingga dapat memberikan menfaat bagi bisnis dan industri ketika mengambil keputusan. Kami berupaya untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan bagi perempuan Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri,” ujarnya.

Minister Konselor Bagian Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Kedutaan Besar Australia Jakarta, Madeleine Moss yang turut hadir dalam acara tersebut menambahkan, berdasarkan penelitian Bank Dunia, dengan meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan sampai 58,5 persen di 2025 dapat memberikan pertambahan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 62 juta USD per tahun.

“Memajukan dan memberdayakan perempuan untuk mencapai kesetaraan gender adalah prioritas, tidak hanya di Indonesia, namun juga di Australia. Di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia tempat saya bekerja juga sudah menerapkan pemikiran ini. Kita berupaya memajukan kesetaraan gender dengan berfokus pada peningkatan jumlah perempuan di tingkat senior, termasuk di posisi perempuan sebagai duta besar luar negeri,” tutur Madeleine. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...