Perusahaan Besar Inggris Mulai Rasakan Dampak Buruk Brexit

Maria Yuniar Ardhiati
6 Februari 2017, 16:06
Euro
REUTERS/Eric Vidal/ANTARA FOTO

Para pelaku bisnis di Inggris telah merasakan dampak buruk dari keputusan negaranya keluar dari Uni Eropa atau Britain Exit (Brexit). Bayang-bayang buruk bakal semakin besar seiring dengan persetujuan parlemen Inggris menetapkan suku bunga kredit yang lebih tinggi pekan ini untuk mencegah risiko terpuruknya ekonomi negara tersebut.

Survei yang dilakukan lembaga Ipsos Mori terhadap para pegawai senior pada 100 dari 500 perusahaan terbesar di Inggris mengungkapkan dampak buruk Brexit tersebut. “Bisnis di negara ini sudah merasakan kesulitan ekonomi setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa,” kata Kepala Eksekutif Ipsos Mori, Ben Page, seperti dilansir Financial Times, Senin (6/2). Ia memperkirakan kondisi ini akan tetap berlangsung sepanjang tahun.

(Baca: Ketidakpastian Global, Pengusaha Garap Pasar Timur Tengah dan Afrika)

Sebanyak 58 persen responden menyatakan Brexit sudah berdampak buruk terhadap bisnis mereka. Hanya 11 persen yang menilai keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa berdampak positif. Sementara itu, 31 persen responden menyebut tidak ada perbedaan yang dialami perusahaan mereka.

Sementara itu, sebanyak dua per tiga  petinggi 114 perusahaan yang masuk dalam indeks FTSE 500 di bursa London menilai iklim bisnis akan lebih terpuruk dalam 12 bulan mendatang. Hanya 13 persen yang berpikir sebaliknya.

Mayoritas dari responden tersebut, yaitu sebanyak 84 persen, mengatakan penting bagi sektor bisnis untuk mendapatkan kepastian hasil negosiasi Pemerintah Inggris dengan uni Eropa. Namun, separuh dari mereka pesimistis pemerintah mampu melakukan negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan terbaik bagi Uni Eropa dan perusahaan-perusahaan Inggris.

Meski demikian, 96 persen di antara mereka  yakin aktivitas bisnis bisa beradaptasi seiring keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Lebih lanjut, lebih dari dua per tiga responden mengklaim telah mengambil kebijakan tertentu sebagai respons terhadap referendum Brexit tahun lalu. Namun, ada juga yang memilih memindahkan kegiatan bisnis mereka keluar dari Inggris.

Para pelaku bisnis merinci prioritas yang akan dipertimbangkan setelah hasil negosiasi yang tengah dilakukan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Pertama, perpindahan tenaga kerja. Kedua, akses untuk mendapatkan tenaga terampil.

Ketiga, akses perdagangan bebas, atau mempertahankan pasar tunggal dengan Uni Eropa. Keempat, hak dalam mendapatkan paspor.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...