Jokowi Berniat Boikot Israel, Pengusaha Tidak Khawatir

Maria Yuniar Ardhiati
8 Maret 2016, 18:28
jokowi
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA - Pengusaha menilai ancaman boikot produk dari daerah pendudukan Israel oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mempengaruhi dunia usaha. Pasalnya, nilai perdagangan Indonesia dengan Israel relatif kecil dan dianggap tidak banyak membawa dampak bagi pengusaha.

"Pengaruhnya kecil, tidak signifikan," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani melalui pesan singkat kepada Katadata, Selasa (8/3). (Baca: Ekonomi Dunia Rentan, Pemerintah Diminta Jaga Iklim Investasi)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor Indonesia ke Israel sepanjang tahun lalu sebesar US$ 116 juta. Nilai impornya sebesar US$ 77 juta. Sementara nilai total ekspor Indonesia tahun lalu mencapai US$ 150 miliar, dan impornya US$ 143 miliar. Meski kecil, perdagangan Indonesia-Israel masih surplus.

Menurut Haryadi, rencana boikot Israel yang akan dilakukan pemerintah tidak akan berlanjut pada negara lainnya. Pasalnya, selama ini pemerintah tidak akrab dengan kebijakan penolakan pembelian maupun pengiriman barang dagang dari dan ke negara lain semacam ini.

Bahkan dengan dua negara mitra dagang Indonesia yang sering mengalami pasang surut seperti Malaysia dan Australia pun, langkah pemboikotan tak lazim dilakukan pemerintah. "Apalagi kalau nilai neraca perdagangannya besar tidak mungkin akan saling boikot," ujar Hariyadi.

Langkah boikot terhadap produk Israel ini diserukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato penutupan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (KTT LB OKI) kemarin. Jokowi menyatakan telah merasakan dukungan penuh dan solidaritas dunia Islam terhadap Palestina dan menghentikan penjajahan yang dilakukan Israel.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...