Kas Seret, ExxonMobil Jual Surat Utang Rp 162 Triliun

Maria Yuniar Ardhiati
2 Maret 2016, 18:17
ExxonMobil
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA - Suramnya industri minyak dan gas bumi (migas) di seluruh dunia, tak menyurutkan langkah Exxon Mobile Corp. untuk menghimpun pendanaan. Raksasa migas asal Amerika Serikat (AS) merilis obligasi senilai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 162 triliun, yang merupakan penerbitan surat utang terbesar di sektor migas.  

ExxonMobil membagi obligasi bernilai jumbo itu dalam delapan seri, yang semuanya ditawarkan dengan bunga di atas rata-rata bunga surat utang pemerintah AS. Seri terpanjang adalah 30 tahun dengan nilai US$ 2,5 miliar. Kuponnya sebesar 4,114 persen dengan imbal hasil (yield) 150 basis poin lebih tinggi dibanding obligasi pemerintah. Seperti dikutip Bloomberg dari seorang sumber, obligasi yang ditawarkan ExxonMobil ini lebih tinggi enam basis poin ketimbang rata-rata imbal hasil obligasi korporasi pada umumnya. 

Sedangkan obligasi senilai US$ 2,5 miliar bertenor 10 tahun, dengan menawarkan bunga 3,043 persen Ini 130 basis poin lebih tinggi ketimbang bunga surat utang pemerintah dengan tenor yang sama. Menurut Bank of America Merrill Lynch, kupon itu masih lebih tinggi 48 basis poin ketimbang utang korporasi sejenis. 

Dalam proposal obligasi yang disampaikan kepada otoritas bursa di Amerika Serikat (AS), Senin lalu (29/2), manajemen ExxonMobil menyatakan dana hasil obligasi itu akan digunakan untuk modal kerja, akuisisi, belanja modal, membayar utang, serta mendanai peluang bisnis lainnya.

(Baca: ExxonMobil Hanya Menanggung Utang Sebelum 2015)

Bukan tanpa sebab ExxonMobil menawarkan bunga lebih tinggi agar surat utang yang diterbitkannya itu laku terjual. Di tengah tren perlambatan ekonomi global dan rendahnya harga minyak dunia, investor tentu berpikir dua kali untuk berinvestasi di pasar obligasi. Kecuali, mendapatkan potensi imbal hasil yang tinggi. Apalagi, 25 Februari lalu, lembaga pemeringkatan internasional Moody's Investor Service telah menurunkan prospek kredit ExxonMobil dari "Stabil" menjadi "Negatif".

Halaman:
Reporter: Maria Yuniar Ardhiati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...