Nilai Portofolio Investasi Temasek Menyusut Rp 233 Triliun

Maria Yuniar Ardhiati
12 Juli 2016, 09:47
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Kinerja Temasek terpukul oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan kejatuhan harga komoditas. Per akhir Maret lalu, nilai portofolio yang dikempit perusahaan investasi milik pemerintah Singapura ini menyusut S$ 24 miliar atau sekitar Rp 233,13 triliun.

Dalam laporan kinerja perusahaan yang dirilis bulan Juli ini, nilai bersih portofolio investasi temasek per 31 Maret 2016 mencapai S$ 242 miliar atau sekitar Rp 2.350 triliun. "Ini (penurunan) sebagai akibat dari jatuhnya nilai pasar dari investasi kami yang terdaftar di bursa saham,” kata Chairman Temasek, Lim Boon Heng, dalam laporan kinerja Temasek, Senin (11/7).

Advertisement

Pangkal masalah penurunan nilai portofolio Temasek adalah pertumbuhan ekonomi global yang tahun lalu hanya mencapai 3,1 persen. Angka ini merupakan yang terendah sejak krisis keuangan 2008. Padahal, investsi Temasek tersebar di sejumlah negara termasuk di Indonesia.

Selain itu, penyebabnya adalah meningkatnya gejolak pasar modal dunia dan tekanan harga komoditas. Ditambah lagi oleh ketidakpastian kebijakan yang menghambat proses pertumbuhan.

Menyusutnya nilai investasi Temasek berdampak terhadap keuntungan yang diperoleh pemegang sahamnya. Tingkat pengembalian untuk pemegang saham atau total shareholder return (TSR) Temasek selama satu tahun tercatat minus 9,02 persen.

Padahal, untuk jangka panjang 10 tahun hingga 20 tahun, Temasek membidik TSR sebesar 6 persen. Pada tahun 1974, besarannya mencapai 15 persen. Nilai tambah kekayaan atau wealth added Temasek juga dilaporkan negatif, yaitu minus S$ 44,7 miliar (sekitar Rp 4.342 triliun).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement