Gencar Tes Massal Corona di Berbagai Negara, Senjata Perangi Pandemi

Martha Ruth Thertina
20 Maret 2020, 19:40
tes corona, rapid test corona, rapid test, corona, virus corona
ANTARA FOTO/Moch Asim/ama.
Warga mengantre untuk melakukan tes corona atau COVID-19 di Poli Khusus Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/3/2020).

Tes cepat alias rapid test jadi senjata berbagai negara dalam memerangi pandemi corona. Di dalam negeri, Presiden Joko Widodo baru saja menginstruksikan agar dilakukan tes cepat untuk memeriksa warga dengan lingkup yang lebih besar. Ini seiring menguatnya dugaan banyaknya kasus corona yang belum terdeteksi.

Untuk melaksanakan rapid test dibutuhkan alat yang mampu menguji secara cepat. Mengutip The Guardian, seiring penyebaran corona di Wuhan, peneliti Tiongkok berhasil mengembangkan metode pengetesan dengan mendeteksi antibodi yang muncul setelah seseorang menunjukkan gejala terjangkit corona.

Studi peer-review yang dipublikasikan dalam jurnal Medical Virology menyatakan bahwa hasil tes tersebut bisa keluar dalam waktu 15 menit, jauh lebih cepat dari standar tes corona yang ada. Alat bernama COVID-19 IgG/IgM Rapid Test Kit tersebut menggunakan darah dari jari dan tidak membutuhkan laboratorium.

(Baca: Rapid Test Corona Dimulai Jumat Sore Ini, Hasilnya Selesai 2 Menit)

Selain alat tes ini, terdapat alat tes lainnya yang dikembangkan oleh peneliti, termasuk yang terkait negara atau perusahaan. Isu yang paling jadi perhatian tentunya terkait akurasi. Alat yang digunakan Tiongkok untuk pengetesan massal di masa-masa awal disebut memiliki tingkat akurasi yang rendah.

Dikutip dari Financial Times, sejumlah pakar di Tiongkok mengungkapkan hanya 30-50% kasus positif di Negeri Panda dideteksi dengan alat tes yang tersedia di negara tersebut. Untuk menghindari potensi kesalahan deteksi, Kepala Epidemologi di University of Hong Kong Benjamin Cowling menyarankan tes acak secara periodik.

Selain Indonesia, beberapa negara tengah mengejar ketertinggalan dalam tes cepat corona. Indonesia memulai tes cepat pada Jumat (20/3) ini. Sedangkan baru-baru ini, pemerintah Inggris mengumumkan akan meningkatkan kemampuan pengetesan, dari 1.500 menjadi 10.000 tes per hari. Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga menjanjikan akses mudah untuk pengetesan.

(Baca: Beberapa Obat yang Diklaim Efektif Sembuhkan Pandemi Corona)

Saat mengumumkan status darurat nasional corona di negara tersebut, Trump mengumumkan soal pengadaan alat tes cepat dan pendirian tempat pengetesan drive through di ruang publik. Meski begitu, otoritas kesehatan AS masih mendapatkan banyak kritik lantaran dinilai belum agresif melakukan tes.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...