Geliat Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Sorong Berjalan Lambat

Dimas Jarot Bayu
28 Februari 2020, 07:57
KEK Sorong, Investasi, Papua, investasi KEK Sorong
Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (kanan), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua kanan) dan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan (kedua kiri), memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha, di Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (27/2/2020).

Sudah hampir empat tahun berlalu sejak Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2016 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Papua Barat. Pemerintah pun telah meresmikan operasional KEK tersebut pada Oktober 2019 silam.

Namun, investasi di KEK Sorong belum juga menggeliat. Tak seperti di Mandalika, Morotai, atau Kendal, belum banyak proyek atau pabrik yang berdiri di KEK Sorong. Padahal, peresmian operasionalnya sama-sama di 2019, meski bulan peresmian KEK Sorong lebih belakangan.

Advertisement

Sebagian besar areal di KEK Sorong masih berupa hutan. Hingga saat ini, baru ada empat pabrik yang menempati KEK Sorong. Keempatnya hanya menempati lahan seluas 30 hektare dari total sebesar 523,7 hektare.

Dengan progres tersebut, nilai investasi yang masuk ke KEK Sorong hanya sekitar Rp 400 miliar. Sedangkan pemerintah menargetkan investasi yang masuk ke kawasan tersebut hingga Rp 32,5 triliun. Ini artinya, realisasi target baru di kisaran 1%.

(Baca: BKPM Ungkap 8 Masalah Investasi di Papua Barat)

Investasi yang masuk ke KEK Sorong saat ini pun masih lebih rendah dibandingkan nilai pembangunannya yang memakan biaya sebesar Rp 487 miliar hingga Oktober 2019. Adapun pembangunan KEK Sorong diperkirakan menghabiskan biaya hingga Rp 2,3 triliun.

Tak hanya itu, infrastruktur jalan menuju KEK Sorong pun rusak. Jalanan masih belum beraspal disertai lubang di sana-sini ketika Katadata.co.id mengunjungi kawasan tersebut.

Maka tak heran jika Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meradang. Bahkan, Luhut menyindir langsung Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan terkait kondisi jalan di KEK Sorong saat meninjaunya, Kamis (27/2).

“Enggak jadi-jadi ini sejak tiga tahun lalu. Pak Gubernur, jalan enggak bisa lebih jelek lagi?” ujarnya.

Ia pun mempersoalkan ketiadaan fasilitas pendukung agar kapal-kapal besar di atas 20 ribu gross tonage (GT) bisa bersandar di Pelabuhan Arar yang ada di KEK Sorong. Kapal-kapal tersebut nantinya akan membawa hasil ekspor dari KEK Sorong ke luar negeri.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement