Teror Penembakan Massal oleh Prajurit Thailand, 26 Tewas & 57 Terluka

Martha Ruth Thertina
9 Februari 2020, 16:10
Penembakan di Thailand, Pelaku Penembakan di Thailand
ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha/foc.

Teror penembakan dan penyaderaan di Thailand akhirnya selesai pada Minggu (9/2) pagi waktu setempat, setelah berlangsung sekitar 16 jam. Seorang prajurit berusia 32 tahun, Jakrapanth Thomma, yang menjadi pelaku penembakan mati dihujam peluru panas polisi.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha yang mengunjungi korban luka-luka di rumah sakit menyatakan, pelaku penembakan membunuh 26 orang dan melukai 57 orang. “Ini tidak pernah terjadi di Thailand dan saya mau ini menjadi yang terakhir kalinya krisis seperti ini terjadi,” kata dia seperti dikutip Aljazeera.

Penembakan massal tersebut dimulai pada Sabtu, 8 Februari, Pukul 15.00 waktu setempat. Jakrapanth mulai melakukan aksi penembakan di suatu rumah, sebelum kemudian berpindah ke markas tentara, lalu ke pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, 250 kilometer dari Bangkok. Ia mengunggah pesan di Facebook seiring aksi tersebut.

(Baca: Stok Menipis, Perusahaan Elektronik & Otomotif di Tiongkok Buat Masker)

Polisi menutup jalan di sekitar mal dan menempatkan wartawan di balik penjagaan, khawatir pelaku mengambil sandera. Puluhan pengunjung mal yang ketakutan dievakuasi setelah polisi bersenjata menyatakan bahwa mereka telah “mengambil kendali” di lantai bawah dari kompleks mal tersebut.

Hingga kini, motif penembakan masih belum terang. Namun, di antara korban meninggal terdapat komandan batalion di mana Jakrapanth bertugas. Hal ini memunculkan dugaan pelaku memiliki masalah dengan sang komandan. Hanya saja, jika ini yang terjadi, teka teki selanjutnya adalah mengapa pelaku turut menembak penduduk sipil.

Di akun Facebook miliknya, pelaku penembakan sempat menulis “Kematian tidak terelakkan oleh semua orang.” Pelaku juga mengunggah foto tangan memegang senjata api. Di suatu saat ketika penembakan berlangsung, ia menulis: “Apakah saya harus menyerah?”, sebelum akunnya tak bisa diakses.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...