Alasan Penasihat Ernst & Young Jadi Deputi Keuangan Kementerian BUMN

Image title
5 Februari 2020, 11:18
Nawal Nely, Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Kementerian BUMN
Arief Kamaludin|KATADATA

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi melantik empat pejabat tinggi, kemarin. Yang menarik, satu di antaranya, berasal dari swasta, yaitu Nawal Nely. Ia didapuk menjadi Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko.

Sebelumnya, seluruh jabatan deputi di Kementerian BUMN diisi oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS), dengan status eselon I. Meskipun, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga telah memastikan ini bukan jabatan khusus PNS.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, jabatan pimpinan tinggi utama dan madya tertentu dapat berasal dari kalangan non-PNS. Syaratnya, "Dengan persetujuan Presiden yang pengisiannya dilakukan secara terbuka dan kompetitif serta ditetapkan dalam Keputusan Presiden," begitu tertulis dalam aturan.

(Baca: Pangkas Birokrasi, Erick Thohir Geser Deputi Menteri ke Direksi BUMN)

Lantas, siapa Nawal Nely? Mengacu pada profil LinkendIn, Nawal menjabat konsultan di perusahaan jasa konsultasi Ernst and Young. Karirnya di EY dimulai sejak 2004, dan terus menanjak hingga menjadi pimpinan jasa penasihat transaksi migas Indonesia.

Wanita lulusan Akutansi dan Keuangan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu juga pernah bekerja di The Buston Consulting Group pada 2002.

Arya menjelaskan, Nawal merupakan sosok profesional yang berpengalaman dalam mengaudit keuangan. Dengan banyaknya perusahaan yang pernah ia tangani, Nawal dianggap sudah sangat ahli di bidang tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...