Profil 3 Bank Raksasa Asia yang Dikabarkan Bidik Saham Bank Permata

Martha Ruth Thertina
10 Oktober 2019, 14:59
Bank Permata, DBS Akuisisi Bank Permata, BNLI, OCBC, BTPN
Katadata

DBS Group Holding dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk ikut bersaing memperebutkan saham Bank Permata. Sebelumnya dikabarkan, dua bank lain yaitu Oversea-Chinese Banking Corp. (OCBC) dan Sumitomo Mitsui Financial Group juga tertarik mengakuisisi saham bank beraset Rp 147,7 triliun tersebut.

Mengutip The Asian Bankers, DBS Group merupakan bank dengan aset terbesar di Asia Tenggara, dan urutan ke-27 di Asia Pasifik. Total aset bank asal Singapura tersebut per akhir 2018 mencapai US$ 404,2 miliar atau lebih dari Rp 5.700 triliun.

Berdasarkan situs perusahaan, DBS beroperasi di 18 negara, dengan enam negara menjadi prioritas, yaitu Singapura, Hong Kong, Tiongkok, India, Indonesia, dan Taiwan. Seiring transformasi besar ke layanan perbankan digital, DBS dinobatkan sebagai bank digital terbaik di dunia oleh majalah Euromoney.

(Baca: Banyak Investor Minati Bank Permata, Astra akan Perbaiki Kinerjanya)

Sejauh ini, bisnis di Singapura, Hong Kong, dan Tiongkok masih menjadi kontributor laba utama DBS Group. Per akhir Juni, laba DBS Group tercatat sebesar SGD 3,25 miliar atau sekitar Rp 33,36 triliun. Adapun kontribusi laba dari bisnis di Indonesia masih terbilang kecil.

Per akhir Juni 2019, DBS Indonesia membukukan laba Rp 192 miliar, naik 58,53% dibandingkan periode sama tahun lalu. Dengan capaian tersebut, kontribusi DBS Indonesia terhadap laba DBS Group baru sekitar 0,57%.

Sebelum dikabarkan berminat mengakuisisi Bank Permata, DBS Group sempat ingin mengakuisisi mayoritas saham Bank Danamon, namun batal lantaran terbentur aturan kepemilikan maksimal bank oleh institusi finansial yaitu 40%. Bank Danamon kemudian diakuisisi Mitsubishi UFJ Financial Group.

(Baca: Bank Mandiri, BNI dan DBS Paling Gencar Promosikan Layanan Digital)

Sedangkan Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) dicatat Asian Bankers sebagai bank terbesar ke-7 di Asia Pasifik, dengan aset mencapai US$ 1,84 triliun atau lebih dari Rp 26 ribu triliun per akhir 2018. Di Indonesia, SMFG telah beroperasi sejak 1989, melalui anak usahanya Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...