Mendag Incar Kenaikan Ekspor Buah Tropis hingga Sarang Walet di 2020

Rizky Alika
17 Agustus 2019, 17:21
ekspor buah, ekspor sarang burung walet, minyak kelapa sawit, ekspor Indonesia 2018, ekspor indonesia 2019
ANTARA FOTO/Rahmad
Pedagang melayani pembeli buah Manggis di pinggir jalan lintas nasional Banda Aceh Medan, Pidie Jaya, Aceh, Sabtu (17/12).

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyiapkan beberapa startegi untuk menyokong kinerja ekspor tahun depan. Strategi tersebut di antaranya mendorong ekspor produk yang tidak diproduksi negara tujuan, misalnya ekspor buah tropis ke Tiongkok.

"Misalnya kita ke Tiongkok harus sesuatu yang tidak diproduksi oleh mereka, seperti buah tropis," kata dia di Jakarta, Jumat (16/8).

Menurut dia, dalam kunjungannya beberapa waktu lalu, pemerintah Negeri Tembok Raksasa menyatakan akan membuka akses serta mempercepat proses verifikasi buah yang dikirim dari Indonesia, seperti nanas dan manggis. Proses verifikasi juga akan dipercepat untuk mangga, durian, dan alpukat.

(Baca: Indonesia Bidik Ekspor Pertanian ke Brazil, dari Salak hingga Nanas)

Buah-buahan tropis ini tidak diproduksi di Tiongkok, sehingga dinilai bisa menjadi peluang bisnis yang bagus bagi Indonesia. "Tapi saingan kita ada Vietnam dan Thailand," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total ekspor buah sepanjang semester I 2019 mencapai US$ 349,3 juta. Nilai tersebut turun 12,32% dibandingkan periode sama tahun lalu. Sedangkan kontribusinya sebesar 0,47% terhadap total ekspor Indonesia.

Selain buah tropis, Enggar menyatakan ekspor sarang burung walet akan ditingkatkan. Sarang burung walet dinilai punya potensi bisnis yang besar lantaran harga jualnya mencapai Rp 40 juta/kilogram.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...