Tepis Kritik, Komisi ISPO Sebut Sertifikasi Kebun Sawit Terpercaya
Komisi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) memastikan kredibilitas sertifikasi ISPO. Pemerintah mewajibkan sertifikat ISPO untuk perkebunan kelapa sawit milik swasta dan negara. Namun, sertifikat ini belum sepenuhnya diterima secara internasional dan kerap dikritik lantaran kurang melibatkan lembaga swadaya masyarakat atau auditor independen.
Kepala Sekretariat Komisi ISPO R. Azis Hidayat mengatakan sistem sertifikasi ISPO telah mengacu pada standar internasional (ISO) dan penilaian kesesuaian oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Saat ini, ada 15 lembaga sertifikasi ISPO, dan sebanyak tujuh di antaranya berasal dari luar negeri yaitu Jerman, Inggris, Italia, Perancis, Swiss, dan Austalia, yang diperkuat 1.559 auditor ISPO.
"Jadi tidak benar kalau ada pihak yang masih menganggap sistem sertifikasi ISPO belum sesuai standar internasional,” kata Azis, di Jakarta, Kamis (28/3). Ia menambahkan, sertifikasi ISPO didukung oleh delapan lembaga konsultan dan tiga lembaga pelatihan ISPO, serta memastikan sertifikasi bersifat independen.
(Baca: Pemerintah Terbitkan 45 Sertifikat ISPO untuk 43 Perusahaan Sawit)
Menurut dia, sertifikat ISPO sudah semakin diterima oleh negara tujuan ekspor kelapa sawit. Penerimaan atas sertifikat ISPO sudah dimonitor oleh Europian Sustainable Palm Oil (ESPO) dan setiap tahunnya dilaporkan oleh European Palm Oil Alliance (EPOA).