Terangi Daerah Terpencil, Ribuan Lampu Tenaga Surya Disiapkan di 2019

Image title
8 Maret 2019, 19:23
Lampu penerangan jalan umum tenaga surya
Kementerian ESDM
Lampu jalan tenaga surya

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan 21 ribu unit lampu jalan tenaga surya alias Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) pada 2019. Ini untuk menerangi jalan di daerah yang belum memiliki akses atau terbatas aksesnya ke layanan listrik.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana menjelaskan, pembangunan PJUTS tersebut untuk menerangi jalan sepanjang 1.000 kilometer (km). Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan. "Penerangan merupakan unsur keamanan, sehingga keamanan dan kenyamanan masyarakat jadi meningkat," kata dia di Jakarta, Jumat (8/3).

PJUTS merupakan lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya dan terintegrasi dengan baterai. Lampu tenaga surya ini digunakan untuk jalan di berbagai daerah yang belum terjangkau oleh listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dan daerah yang mengalami krisis energi listrik terutama di daerah terpencil.

(Baca: Genjot Elektrifikasi, Jonan Resmikan Proyek Listrik Baru di Jambi)

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Sutijastoto mengatakan PJUTS ini juga bisa menggairahkan perekonomian kota. Sebab, dengan adanya penerangan masyarakat akan lebih produktif. "Masih banyak jalan yang tidak ada penerangannya dan listriknya terbatas, dengan adanya penerangan ekonomi semakin bergairah," kata dia.

Adapun pada tahun lalu, Kementerian ESDM telah membangun 21.839 unit PJUTS di 167 kabupaten atau kota. Sedangkan sepanjang 2016-2018 telah terbangun 30.000 PJUTS untuk menerangi 1.500 km jalan.

Ini artinya, bila target tahun ini tercapai, maka pembangunan PJUTS dalam empat tahun mencapai 51.000 unit, untuk menerangi 2.500 km jalan. Biaya pembangunan satu unit lampu jalan tenaga surya ini diperkirakan sekitar Rp 17 juta. Sebanyak 50% pendanaannya berasal dari anggaran negara.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...