Para Menteri Tanggapi Kritik Pedas Bank Dunia Soal Infrastruktur

Ameidyo Daud Nasution
8 Januari 2019, 12:46
Proyek LRT Jakarta
ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Aktivitas pembangunan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di samping Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (11/10/2017).

Laporan Bank Dunia bertajuk “Indonesia Infrastructure Financing Sector Assessment Program” (InfraSAP) jadi sorotan. Penyebabnya, proyek infrastruktur Indonesia disebut berkualitas rendah dan tidak terencana dengan baik. Selain itu, terlalu mengandalkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Laporan tersebut pun ditanggapi para menteri ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kajian Bank Dunia tersebut merupakan permintaan pemerintah dan sudah dibahas dengan para menteri terkait. “Jadi baik-baik saja, kalau ada masukan menurut saya wajar,” kata dia di Jakarta, Senin (7/1).

Advertisement

Ia menjelaskan, Indonesia merupakan negara besar dengan ketersediaan infrastruktur yang belum mencukupi alias infrastructure gap tinggi. Maka itu, pentingnya prioritas untuk membangun infrastruktur. Namun, pembangunan perlu terlaksana dengan baik.

(Baca: Infrastruktur Masih jadi Kendala Logistik Indonesia)

“Bagaimana cara untuk melaksanakan agar sustainable dan baik, maka mereka (Bank Dunia) membuat berbagai macam assesment, mulai dari bagaimana kita merencanakan, kemudian isu-isu terkait peranan BUMN, kemudiaan pembiayaan dilakukan,” ujarnya.

Menurut dia, masukan tersebut telah dibahas dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Pembahasan juga terkait skema pendanaan proyek infrastruktur yang perlu diperkuat.  

“Kami juga membahas dan melihat KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha), skema (pendanaan) yang digunakan,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement