Cegah Perang Dagang dan Mata Uang, Negara G20 Berunding Lagi

Desy Setyowati
22 Maret 2017, 19:32
Pelabuhan Ekspor
Agung Samosir|KATADATA

Negara anggota G20 bakal kembali bertemu untuk membahas komitmen perdagangan internasional. Pasalnya, negara-negara besar enggan bersepakat untuk menerapkan kebijakan dagang sesuai kesepakatan global. Hal itu seiring dengan munculnya kecenderungan untuk menerapkan kebijakan dagang yang proteksionis seperti yang hendak diterapkan oleh Negeri Paman Sam.

Isu ini sempat menjadi bahasan dalam pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota G20 di Baden-Baden, Jerman, pekan lalu. Namun, bahasan tersebut tak direspons positif oleh sejumlah negara sehingga tak ada kesepakatan mengenai hal itu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, negara anggota G20 memutuskan untuk membahas kembali isu tersebut dalam Spring Meeting Bank Dunia-Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). Dalam perhelatan tersebut akan ada satu sesi bagi menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara G20. (Baca juga: Sri Mulyani Kecewa Negara-Negara Besar Tak Jaga Komitmen Dagang)

“Ini (kebijakan perdagangan) akan dibahas. Kalau dilihat pandangan semua menkeu di Eropa, Asia, ataupun Amerika Latin semua suarakan bahwa perdagangan internasional adalah hal penting dalam memulihkan ekonomi dan mereka berharap agar dari G20 bisa tetap committed (berkomitmen) pada anti proteksionis ini,” ujar Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Rabu (22/3).

Menurut dia, bila banyak negara memberlakukan kebijakan yang proteksionis maka bisa memunculkan risiko perang dagang dan mata uang yang bersifat merusak dan mempengaruhi negara-negara lainnya. Mengingat dampak tersebut, ia melihat mayoritas negara G20 sepakat untuk anti proteksionis. “Tone-nya akan diarahkan agar semakin positif pada pertemuan mendatang,” ucapnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...