10 Pengusaha Australia Janjikan Jokowi Investasi Rp 66 Triliun
Sebanyak 10 perusahaan besar Australia berencana melakukan investasi baru dan perluasan usaha di Indonesia. Hal tersebut disampaikan para petinggi perusahaan itu dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sidney, Australia, Sabtu (25/2) lalu.
Mengacu pada siaran pers Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), minat investasi perusahaan-perusahaan tersebut berkisar US$ 4-5 miliar atau setara Rp 53 triliun hingga Rp 66 triliun. Minat investasinya pada berbagai sektor yaitu pertambangan dan pengolahan, industri makanan dan minuman, sektor pariwisata dan perhotelan, serta infrastruktur.
BKPM merinci, salah satu investor di sektor perhotelan yang memiliki 8.000 jaringan hotel di seluruh dunia, termasuk 1.200 jaringan di Cina, berencana meningkatkan jaringan hotelnya di Indonesia dari hanya 10 jaringan menjadi 100 dalam 3-4 tahun ke depan. Selain itu, perusahaan pembiayaan investasi juga mengemukakan rencananya untuk mendanai proyek pembangkit listrik tenaga terbarukan berkapasitas 200 megawatt.
(Baca juga: Tak Capai Target, BPS: Turis Asing Selama 2016 Capai 11,5 Juta)
Dalam pertemuan itu, Jokowi pun menyatakan perbaikan iklim investasi di Indonesia. Menurut dia, Indonesia tengah menikmati iklim investasi yang positif. Hal itu juga diakui lembaga pemeringkat internasional yaitu Moody’s dan Fitch Ratings dengan menaikkan status utang jangka panjang Indonesia dari "Stabil" ke "Positif".
“Presiden juga menyampaikan indeks kepercayaan publik yang dilakukan lembaga konsultan komunikasi Edelman juga menempatkan kenaikan trust index sebesar 7 poin menjadi 69 persen,” begitu tertulis dalam siaran pers BKPM yang diterima Katadata, Minggu (26/2).