Negosiasi AS-Tiongkok Jalan di Tempat, Harga Emas Dunia Merangkak Naik

Harga emas dunia merangkak naik seiring pudarnya harapan akan progres positif negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Pada perdagangan Kamis pagi ini, harga aset aman tersebut sempat menyentuh US$ 1.517 per ounce, tertinggi sejak akhir September.

Berdasarkan data Bloomberg, saat berita ini ditulis, harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.508 per ounce, naik 0,21% dibandingkan perdagangan sebelumnya. Sejauh ini, harga emas telah diperdagangkan pada rentang 1.505-1.517 per ounce.

Sedangkan harga emas di bursa berjangka Comex tercatat US$ 1.514 per ounce, naik 0,09% dibandingkan perdagangan sebelumnya. Sejauh ini, harga emas diperdagangkan dengan level tertinggi US$ 1.522 per ounce, dan terendah US$ 1.510 per ounce.

(Baca: Tiongkok Tolak Bahas Isu Transfer Teknologi, Rupiah Kembali Melemah)

South China Morning Post memberitakan AS dan Tiongkok tidak membuat progres dalam negosiasi dagang tingkat tinggi yang dilakukan pekan ini di Washington, AS. Delegasi Tiongkok bahkan berencana pulang lebih awal dari rencana.

Sebelumnya, menjelang pertemuan tersebut, pemerintah AS mengumumkan penambahan 28 entitas Tiongkok dalam daftar hitam. Penyebabnya, entitas-entitas tersebut dinilai mendukung kebijakan pemerintah Tiongkok yang melanggar hak asasi manusia, yang menargetkan etnis uighur dan minoritas muslim lainnya di Xinjiang.

Seiring kenaikan harga emas dunia, harga emas Antam terus melanjutkan kenaikan. Berdasarkan situs logammulia.com, di Butik Emas Logam Mulia Pulo Gadung, harga emas Antam tercatat Rp 766 ribu, atau naik Rp 4.000 dibandingkan perdagangan kemarin. Sedangkan harga penjualan kembali Rp 690 ribu per gram, naik Rp 3.000 dibandingkan perdagangan kemarin.

Harga Emas Antam, Kamis, 10 Oktober 2019:

Emas batangan 0,5 gr: Rp 407.500

Emas batangan 1 gr: Rp 766.000

Emas batangan 2 gr: Rp  1.481.000