Mayoritas Divisi Bisnis Kinerjanya Melemah, Laba Bersih Astra Turun 7%

Image title
31 Oktober 2019, 21:02
Laba Astra, Astra International, ASII, Bank Permata, BNLI
ANTARA FOTO/Zabur Karuru
CEO BMW Astra Fredy Handjaja (kiri) bersama Branch Manager BMW Astra Surabaya Yopy Antonio (tengah), Vice President Sales BMW Indonesia Bayu Riyanto (kanan) berbincang saat peluncuran The all-new BMW 320i Sport di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/10/2019). BMW Group Indonesia dan PT Astra International meluncurkan varian kedua BMW Seri 3 terbaru dengan trim BMW 320i Sport untuk area Jawa Timur dengan harga Rp 975.000.000 on-the-road.

PT Astra International Tbk membukukan penurunan laba pada sembilan bulan pertama tahun ini. Perusahaan berkode bursa ASII tersebut membukukan laba bersih Rp 15,86 triliun, turun 7,06% dbandinkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 17,07 triliun.

Perusahaan menyatakan, berkurangnya perolehan laba bersih terutama imbas penurunan kontribusi dari divisi otomotif dan agribisnis. “Penurunan tersebut lebih besar daripada peningkatan kontribusi dari divisi jasa keuangan Astra,” demikian tertulis dalam rilis resmi, Kamis (31/10).

Advertisement

Laba bersih dari divisi otomotif Astra tercatat sebesar Rp 6,06 triliun untuk periode Januari-September tahun ini, turun 13,59% dibandingkan periode sama tahun lalu. Penyebabnya, penurunan volume penjualan mobil sebesar 7% menjadi sebanyak 396 ribu unit.

Meski begitu, penurunan penjualan mobil Astra masih lebih kecil dibandingkan dengan penurunan penjualan mobil secara nasional yang menurut data Gaikindo anjlok 12% menjadi 754 ribu unit. Alhasil, pangsa pasar Astra pun meningkat menjadi 53%, dari 50% pada periode sama tahun lalu.

(Baca: Dampak Pemilu & Daya Beli, Penjualan Mobil Hingga September Anjlok 12%)

Di tengah penurunan penjualan mobil, penjualan sepeda motor Astra tercatat masih mampu tumbuh positif. Penjualan sepeda motor Astra naik 5% menjadi 3,7 juta unit.

Peningkatan penjualan sepeda motor Astra ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan secara nasional yang meningkat 4% menjadi 4,9juta. Dengan perkembangan tersebut, pangsa pasar penjualan motor Astra menjadi 75%.

Di sisi lain, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), perusahaan komponen otomotif yang 80% sahamnya dipegang Astra tercatat membukukan laba bersih Rp 512 miliar, tumbuh 24% dibandingkan periode sama tahun lalu. Pertumbuhan laba bersih tersebut disokong kenaikan pendapatan dari segmen pasar suku cadang pengganti.

(Baca: Menyusul Ford, General Motors Resmi Hengkang dari Indonesia Maret 2020)

Untuk divisi agribisnis, penurunan laba tercatat drastis. Anak usaha Astra yang bergerak di bidang tersebut yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) membukukan laba bersih Rp 111 miliar, anjlok 90% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Penurunan laba bersih disebabkan oleh penurunan harga minyak kelapa sawit. Harga rata-rata minyak kelapa sawit turun 16% menjadi Rp 6.449 per kilogram. Padahal, pada periode yang sama, volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya naik 10% menjadi 1,7 juta ton.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement