Laba BRI Tergerus Cadangan Kerugian, Rasio Kredit Seret Korporasi 10%

Image title
24 Oktober 2019, 14:01
BRI, Laba BRI, NPL BRI
Bank BRI KATADATA | Agung Samosir
Bank BRI KATADATA | Agung Samosir

PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) membukukan laba bersih sebesar Rp 24,8 triliun pada periode Januari-September 2019, tumbuh 5,36% secara tahunan. Pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan periode sama tahun lalu yakni 14,6% secara tahunan.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, melambatnya pertumbuhan laba disebabkan kenaikan pencadangan kredit bermasalah alias Non-Performing Loan (NPL). Pencadangan naik seiring NPL BRI yang juga naik.

"Di kualitas aktiva produktif kami, ada kenaikan NPL. Maka kami harus menaikkan cadangan sehingga ada tambahan biaya cadangan di situ," kata Sunarso dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (24/10).

(Baca: Pertumbuhannya Melambat, BNI Cetak Laba Kuartal III Rp 12 Triliun)

Per September 2019, NPL konsolidasi tercatat 3,08%, lebih tinggi dari posisi sama tahun lalu 2,54%. Sedangkan NPL bank only tercatat 2,94%, naik dari posisi sama tahun lalu 2,46%.

NPL korporasi tercatat paling tinggi yaitu mencapai 10,46%, melonjak dari posisi sama tahun lalu 5,8%. NPL segmen usaha menengah 5,26%, membaik dari 6,96%. NPL usaha kecil 3,71%, membaik dari 3,84%. Sedangkan NPL usaha mikro, segmen konsumer, dan BUMN masih rendah di kisaran 1%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...