Rupiah Terus Menguat Disokong Sentimen AS-Tiongkok dan Kabinet Jokowi
Nilai tukar rupiah terus menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda dibuka pada level Rp 14.071 per dolar AS pada perdagangan Selasa, 22 Oktober ini, menguat 0,06% dibandingkan kemarin. Dengan demikian, nilai tukar rupiah telah menguat 0,71% dalam tiga hari perdagangan atau sejak Kamis, pekan lalu.
Saat berita ini ditulis, nilai tukar rupiah masih terus menguat. Kenaikannya membesar menjadi 0,15% ke posisi Rp 14.060 per dolar AS. Mayoritas mata uang Asia juga terpantau menguat terhadap mata uang Negeri Paman Sam.
Dolar Hong Kong naik 0,01%, dolar Singapura 0,05%, dolar Taiwan 0,14%, won Korea Selatan 0,15%, peso Filipina 0,04%, rupee India 0,03%, yuan Tiongkok 0,12%, baht Thailand 0,02%. Di sisi lain, yen Jepang dan ringgit Malaysia melemah kurang dari 0,1%.
(Baca: Berkemeja Putih, Sri Mulyani yang Pertama Datangi Istana Pagi Ini)
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif datang dari negosiasi dagang AS dan Tiongkok. "Perjanjian dagang AS-Tiongkok fase satu sepertinya akan segera ditandatangani," kata Tjendra kepada katadata.co.id, Selasa (22/10).
Semalam, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Tiongkok memberikan sinyal bahwa pembicaraan dagang berjalan cukup baik. Kedua negara merencanakan penandatanganan perjanjian dagang pada November mendatang. Perjanjian dagang bisa membatalkan rencana tarif untuk barang impor Tiongkok pada pertengahan Desember.