Beberapa Pejabat Kemenkeu Disebut Potensial Jadi Dirjen Pajak Baru

Agatha Olivia Victoria
16 Oktober 2019, 00:05
Dirjen Pajak Baru, Pajak
Arief Kamaludin | KATADATA

Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Robert Pakpahan akan memasuki usia pensiun pada 19 Oktober 2019. Beberapa pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) disebut-sebut potensial menjadi pengganti Robert, bila pergantian dilakukan melalui mekanisme mutasi.

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyebut lima nama pejabat eselon I Kemenkeu yang potensial menjadi Dirjen Pajak baru, yaitu Awan Nurmawan Nuh, Astera Primanto Bhakti, Luky Alfirman, Suahasil Nazara, dan Suryo Utomo. Selain itu, CITA menyebut beberapa nama pejabat eselon II Kemenkeu.

Awan Nurmawan merupakan Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak Kemenkeu sejak tahun 2016 hingga sekarang. Sebelumnya, ia pernah menjabat beberapa posisi strategis di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), yaitu sebagai Kepala Kantor Wilayah Jawa Tengah, Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian, Sekretaris, Direktur Perpajakan I, dan Kepala Kantor Wilayah Kalimantan Barat.

(Baca: APBN 2020 Disahkan, Defisit Anggaran Dipatok Rp 307,2 Triliun)

Sedangkan Astera Primanto Bhakti merupakan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu yang baru menjabat selama setahun. Ia memiliki pengalaman di DJP sebagai Kepala Subdirektorat Perjanjian dan Kerjasaam Perpajakan Internasional pada 2009, Kepala Subdirektorat Peraturan Pajak Penghasilan (PPh) Badan pada 2007, Kepala Subdirektorat Peraturan PPh pada 2006, dan Kepala Bidang Administrasi dan Kerjasama Perpaajkan pada 2004.

Kandidat potensial lainnya, Luky Alfirman merupakan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu. Ia memiliki pengalaman di DJP sebagai Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Lama, Kepala Sub Direktorat Manajemen Transformasi, Kepala Subdirektorat Potensi Perpajakan, dan Kepala Subbagian Kelembagian dan Pelaporan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...