Rupiah & Mata Uang Asia Menguat di Tengah Penurunan Yield Obligasi AS

Agatha Olivia Victoria
24 September 2019, 09:39
Nilai tukar rupiah, kurs rupiah, kurs dolar, rupiah menguat
KATADATA
uang rupiah

Nilai tukar rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan di pasar spot, Selasa, 24 September 2019. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 0,04% ke level Rp 14.080 per dolar AS, berbalik dari pelemahan sehari sebelumnya.

Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang Asia turut menguat tipis terhadap mata uang greenback. Dolar Hongkong menguat 0,03%, dolar Singapura 0,02%, dolar Taiwan 0,02%, won Korea Selatan 0,02%, peso Filipina 0,04%, rupee India 0,02%, ringgit Malaysia 0,03%, dan baht Thailand 0,02%.

Di sisi lain, yen Jepang dan yuan Tiongkok melemah terhadap dolar AS, masing-masing 0,08% dan 0,38%.

(Baca: Gubernur BI: Indonesia Jauh dari Ancaman Resesi Ekonomi)

Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra melihat peluang rupiah ditutup menguat tipis pada perdagangan hari ini. "Penguatan seiring penurunan tingkat imbal hasil obligasi AS yang merefleksikan pelemahan dolar AS," kata dia kepada katadata.co.id, Selasa (24/9).

Ia menjelaskan, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 2 tahun, 10 tahun, dan 30 tahun berada dalam arah penurunan sejak 16 September 2019. Kondisi ini, kata dia, bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan mungkin mendorong penguatan rupiah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...