Penjualan Terancam Turun, Saham Produsen Rokok Tetap Direkomendasikan

Martha Ruth Thertina
28 Agustus 2019, 17:41
Penjualan Rokok, Sampoerna HMSP dan Gudang Garam GGRM
Donang Wahyu|KATADATA
Rokok

Analis Mirae Asset Sekuritas melihat potensi volume penjualan rokok tahun depan tumbuh stagnan, bahkan lebih lemah dari tahun ini. Ini dengan estimasi kenaikan cukai rokok 10% tahun depan, sedangkan kenaikan gaji bisa jadi tidak setinggi itu.

“Kami memproyeksikan penurunan lebih jauh pada penjualan rokok sigaret putih mesin (SPM), karena mereka akan terkena kenaikan cukai tertinggi dan popularitas mereka yang turun di antara konsumen Indonesia,” kata Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya melalui analisis tertulis, Rabu (28/8).

Penurunan pertumbuhan juga diprediksi terjadi pada sigaret kretek tangan (SKT) seiring tren sigaret kretek mesin (SKM). Adapun Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) melakukan terobosan dengan meluncurkan produk SKM bernama A Filter pada kuartal III 2019 ini.

Sejauh ini, pertumbuhan volume penjualan dari dua produsen rokok besar HMSP dan Gudang Garam (GGRM) tercatat berbanding terbalik. HMSP mencatatkan penurunan pertumbuhan, sedangkan GGRM justru mencatatkan kenaikan pertumbuhan.

(Baca: Penjualan Turun, Pendapatan dan Laba Sampoerna Tetap Naik)

Pada semester I, volume penjualan HMSP tercatat 47,1 miliar batang, turun 1,8% dibandingkan periode sama tahun lalu 48 miliar batang. Penurunan tahunan ini lebih dalam dari semester I 2018 yang sebesar 0,4%.

Pada Mei lalu, Presiden Direktur HMSP Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis menyatakan penjualan turun karena konsumen bergeser ke produk murah. Apalagi, setelah kenaikan cukai rokok sebesar 11% mulai Oktober 2018.

Di sisi lain, GGRM mencatatkan penjualan sebanyak 46,6 miliar batang, naik 14,8% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebanyak 40,6 miliar batang. Pertumbuhan tahunan ini lebih tinggi dibandingkan semester I 2018 yang sebesar 5,18%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...