Rupiah Berbalik Melemah Setelah Menguat Nyaris 1,5% dalam Sepekan
Nilai tukar rupiah berbalik melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah menguat nyaris 1,5% dalam sepekan perdagangan. Saat berita ini ditulis, nilai tukar rupiah berada di level 14.166, melemah 0,29% dibandingkan level penutupan sehari sebelumnya.
Analis Katadata Insight Center Damhuri Nasution menjelaskan, rupiah sempat mengalami overshoot imbas respons pelaku pasar terhadap surplus neraca dagang Mei 2019. Surplus neraca dagang memunculkan ekspektasi defisit neraca transaksi berjalan akan aman.
Namun, masih banyak faktor yang memengaruhi transaksi berjalan. Maka itu, ia pun melihat risiko gejolak pada nilai tukar rupiah. "Untuk hari ini, arahnya saya kira akan sedikit melemah daripada kemarin yang menguat cukup tinggi," ujarnya kepada Katadata.co.id, Rabu (26/6).
(Baca: Neraca Dagang Surplus Dorong Kurs Rupiah Semakin Perkasa)
Menurut dia, neraca dagang yang positif pada Mei lalu bersifat musiman. “Belum tentu ke depannya akan sustainable," kata dia. Apalagi, nilai impor tercatat masih cukup tinggi. Prediksi dia, neraca dagang akan kembali defisit pada Juni.