Bidik Ekonomi Tumbuh 5,3-5,6% di 2020, Ini 5 Prioritas Belanja Negara

Agatha Olivia Victoria
20 Mei 2019, 19:37
RAPBN 2020 belanja negara untuk lima program prioritas
Arief Kamaludin | Katadata
Belanja negara 2020 direncanakan terjaga pada kisaran 14,4-15,4% dari Produk Domestik Bruto.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3-5,6% tahun depan. Untuk mendukung target tersebut, belanja negara direncanakan terjaga pada kisaran 14,4-15,4% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan difokuskan untuk lima program utama.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, pemerintah mendorong belanja yang lebih berkualitas pada 2020. “Belanja negara bukan hanya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk pemerataan pembangunan,” kata dia saat menyampaikan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2020 di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/5).

Sesuai tema kebijakan fiskal 2020 yakni APBN untuk Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia, alokasi anggaran akan difokuskan pada 5 program prioritas. Kelima program tersebut yakni pembangunan sumber daya manusia (SDM), perlindungan sosial yang komprehensif, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas desentralisasi fiskal dan reformasi institusional untuk meningkatkan daya saing.

(Baca: Perubahan Kabinet, Ekonom Minta Jokowi Pilih Menteri Sesuai Strategi)

Pertama, program pembangunan SDM. Program tersebut mencakup peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan masyarakat. Tujuannya, mendorong produktivitas serta kemampuan adaptasi tenaga kerja terhadap revolusi industri 4.0. Sri Mulyani mengatakan kualitas SDM harus naik kelas dari sebagian besar berpendidikan dasar dan kurang terampil menjadi berpendidikan baik dan terampil.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2019, sebanyak 40,51% pekerja atau 52,40 juta orang memiliki latar belakang pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah. Kemudian, sebanyak 22,97 juta pekerja atau 17,75% berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sebanyak 23,10 juta pekerja atau 17,86% berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), sebanyak 14,63 juta pekerja atau 11,31% dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sedangkan pekerja lulusan Diploma I/II/III sebanyak 3,65 juta orang atau 2,82% pekerja. Sedangkan pekerja yang berstatus Sarjana, Magister dan Doktor sebanyak 12,61 juta orang atau 9,75% pekerja.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...