Harga Komoditas Anjlok Mengancam Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Rizky Alika
11 Februari 2019, 18:41
Buah Sawit
ANTARA FOTO/Akbar Tado
Pekerja memperlihatkan biji buah sawit di salah satu perkebunan sawit di Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi barat.

Harga komoditas sumber daya alam (SDA) utama Indonesia seperti minyak kelapa sawit dan karet masih tertekan. Kondisi ini mengancam pertumbuhan ekonomi daerah penghasil komoditas yang dimaksud seperti Sulawesi, dan Kalimantan. Para ekonom pun menekankan perlunya strategi jangka pendek dan panjang untuk menopang ekonomi daerah-daerah tersebut.

Sebelumnya, ekonom yang juga mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyoroti pentingnya dukungan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat di daerah-daerah tersebut. “Antisipasi kebijakan untuk daya beli mereka terjaga, itu penting,” kata dia, beberapa waktu lalu. Maka itu, ia menilai tepat langkah pemerintah menambah penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).

Di luar itu, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah menilai perlunya upaya untuk meningkatkan nilai tambah berbagai komoditas, bukan hanya yang mengalami kejatuhan harga. Dengan begitu, daerah tidak hanya bergantung pada penjualan produk mentah yang harganya rentan naik turun.

(Baca: Harga Komoditas Jatuh, Pendapatan Petani Perkebunan Melemah)

Mengacu pada tradingeconomics.com, harga minyak sawit sempat mengalami tren naik pada 2016 sebelum berbalik turun mulai awal 2017 hingga 2018 lalu. Saat berita ini ditulis, Senin (11/2), minyak sawit tercatat turun 12,94% secara tahunan.

Harga karet juga tercatat mengalami tren penurunan mulai pertengahan 2017 hingga 2018 lalu, meski kemudian sedikit membaik pada awal tahun ini. Pada Senin (11/2), harga karet tercatat naik 4,4% secara tahunan. Namun, harganya masih jauh di bawah 2017 lalu.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir Sulawesi dan Kalimantan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi pada 2018 lalu. Ekonomi Kalimantan tumbuh 4,34% pada 2017, namun melambat menjadi 3,91% pada 2018. Sedangkan ekonomi Sulawesi tumbuh 6,96% pada 2017, kemudian melambat menjadi 6,65% pada 2018.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...