Rupiah Perkasa, Investor Asing Buru Aset Keuangan Indonesia

Rizky Alika
28 Januari 2019, 18:53
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Nilai tukar rupiah menguat hingga kembali berada di level 14.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Sejalan dengan Bank Indonesia (BI), para ekonom mengatakan penguatan seiring dengan derasnya aliran masuk dana asing ke pasar keuangan domestik. Penguatan diprediksi masih akan berlanjut, namun belum berjangka panjang.

"Pasar (investor) sedang memburu (Indonesia)," kata Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual usai menghadiri peringatan 64 Tahun Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), di Jakarta, Senin (28/1). Ia memperkirakan nilai tukar rupiah bakal menguat sepanjang triwulan I tahun ini dan bisa menyentuh kisaran 13.000 per dolar AS.

Advertisement

Ia menjelaskan, derasnya arus masuk dana asing ke pasar keuangan domestik didukung oleh berita positif dari berakhirnya penghentian (shut down) operasional pemerintahan AS. Selain itu, kebijakan bunga acuan AS yang lebih konservatif tahun ini. "Ini sentimen yang membuat rupiah bagus," ujarnya. Sentimen ini juga memperkuat nilai tukar mata uang negara berkembang lainnya.

(Baca: Bahas Rupiah, Gubernur BI Singgung Kebijakan Lanjutan Substitusi Impor)

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut aliran masuk dana asing ke saham, surat utang pemerintah, dan surat utang swasta mencapai Rp 19,2 triliun sejak awal tahun ini sampai 24 Januari. Hal ini menjadi salah satu faktor penyokong penguatan rupiah. Ke depan, rupiah diperkirakan masih akan stabil bahkan cenderung menguat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement