Sri Mulyani Paparkan Empat Kunci Hadapi Jebakan Pendapatan Menengah

Michael Reily
6 Desember 2018, 17:20
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan banyak negara sulit beranjak dari negara berpendapatan menengah (middle income) menjadi berpendapatan tinggi (high income) atau terjebak dalam middle income trap.

"Masih banyak negara seperti Amerika Latin yang sudah lama berjuang untuk keluar," kata dia di Bali, Kamis (6/12). Adapun pemerintah membidik Indonesia bisa menjadi negara berpendapatan tinggi alias negara maju pada 2045, dari saat ini di kategori negara berpendapatan menengah bawah (lower-middle income).

Menurut dia, ada empat kunci agar lolos dari jebakan itu. Pertama, peningkatan produktivitas sumber daya manusia. Maka itu, ini menjadi salah satu fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo. Fokusnya tak hanya memperbesar anggaran untuk pembangunan masyarakat, tapi juga merancang program yang tepat guna. Dengan begitu, Indonesia bisa mencetak masyarakat yang sehat dan produktif.

(Baca juga: Indonesia Naik Level Bisa Jadi Negara Pendapatan Menengah Atas di 2024)

Kedua, ketersediaan infrastruktur untuk mengakomodasi produktivitas ekonomi masyarakat. "Apalagi Indonesia adalah negara kepulauan sehingga perlu konektivitas antardaerah," ujarnya.

Ketiga, kualitas birokrasi pemerintahan yang efisien dan kompeten. Sri Mulyani mengatakan peningkatan kompetensi dan kredibilitas organisasi, baik pemerintah atau swasta, merupakan tantangan yang sulit karena tak ada formula yang tepat untuk peningkatan standar.

"Berbeda dengan pertumbuhan ekonomi atau nilai iklim investasi," kata dia. Namun, menurut dia, institusi pemerintahan perlu dijaga agar bersih dari korupsi. Selain itu, perlu adanya reformasi birokrasi, termasuk di dalamnya peningkatan gaji sesuai kinerja agar setiap pekerja mau berupaya keras.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...