Sri Mulyani: Kekompakan G20 Menguap, Indonesia Perlu Negosiator Unggul

Martha Ruth Thertina
3 Desember 2018, 11:33
Katadata 6
Katadata
Menteri Keuangan, Sri Mulyani pada acara Katadata Forum dan peluncuran logo baru Katadata di Jakarta, Selasa, (08/05).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru saja menghadiri pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina. Melalui akun resmi Facebook dan Instagram miliknya, ia membagikan “oleh-oleh” dari pertemuan tersebut. Ia menyinggung soal kekompakan negara G20 yang menguap hingga banyaknya tantangan ke depan.

Forum G20 di Argentina, menurut dia, berada dalam suasana yang berbeda dengan ketika forum tersebut digelar pertama kali untuk merespons krisis 2008. Ketika itu, semua pemimpin negara G20 kompak sepakat menyelamatkan ekonomi dunia dengan kebijakan ekonomi satu arah dan saling mendukung, karena mereka percaya bahwa ekonomi global harus dijaga bersama.

“(Kini) Kekompakan, kebersamaan dan kesepakatan bersama sepuluh tahun yang lalu seperti menguap. Selain pemulihan ekonomi masih belum merata, kebijakan ekonomi antara negara semakin tidak sinkron dan tidak searah,” kata dia dalam tulisan yang diiunggah di akun media sosialnya, Minggu (2/12).

Ia pun menyinggung soal konfrontasi perdagangan dan normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang menimbulkan arus keluar modal asing dari negara berkembang dan gejolak nilai tukar mata uang; gejolak harga komoditas terutama minyak; hingga kebijakan negara yang berlomba-lomba menurunkan tarif pajak (race to the bottom).

(Baca juga: JK: RI Dorong Perbaikan Hubungan Dagang AS-Tiongkok pada KTT G20)

Sejauh ini, menurut dia, beberapa kemajuan penting telah dibuat lewat forum G20. Reformasi regulasi sektor keuangan dan perbankan sudah dilakukan yang diharapkan dapat mencegah terjadinya pemupukan risiko berlebihan di sektor keuangan.

Selain itu, ada kemajuan penting dalam kerja sama perpajakan antarnegara dengan kerja sama memerangi penghindaran pajak melalui Base Erosion Profit Shifting (BEPS) dan Automatic Exchange of Information (AEOI), serta perpajakan ekonomi digital.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...