RUU APBN 2019 Disetujui, Target Defisit Anggaran Rp 296 Triliun

Rizky Alika
30 Oktober 2018, 22:36
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Kementerian Keuangan dan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) telah menyepakati Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2019. Defisit anggaran ditargetkan sebesar Rp 296 triliun atau 1,84% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Target tersebut lebih rendah dibandingkan proyeksi realisasi tahun ini yaitu Rp 314 triliun atau 2,12% terhadap PDB.

Target defisit tersebut tidak berubah dari rencana awal, meskipun postur anggaran banyak berubah, terutama imbas perubahan asumsi makro ekonomi. Belakangan, pemerintah merevisi asumsi kurs rupiah dari Rp 14.500 menjadi Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS). "APBN 2019 disusun dalam suasana perekonomian global yang dinamis," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat dengan Banggar di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (30/10).

Advertisement

Adapun defisit yang lebih kecil seiring dengan target pertumbuhan pendapatan negara yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan belanja negara. Pendapatan negara ditetapkan sebesar Rp 2.165,1 triliun, naik 13,76% dibandingkan proyeksi realisasi tahun ini yang sebesar Rp 1.903 triliun. Di sisi lain, belanja negara ditargetkan sebesar Rp 2.461,1 triliun, naik 11% dibandingkan proyeksi realisasi tahun ini Rp 2.217,2 triliun.

(Baca juga: Ambisi Penerimaan Negara Tinggi di Tengah Risiko Laju Ekonomi Melambat)

Secara rinci, pendapatan negara berasal dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.786,4 triliun atau naik 15,36% dibandingkan proyeksi realisasi tahun ini Rp 1.548,4 triliun; penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 378,3 triliun atau naik 8,35% dibandingkan proyeksi realisasi tahun ini Rp 349,1 triliun; dan penerimaan hibah Rp 400 miliar atau turun 92,56% dibandingkan proyeksi realisasi tahun ini Rp 5,3 triliun.

Sementara itu, belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 1.643,3 triliun, atau naik 13,05% dibandingkan proyeksi realisasi tahun ini yang sebesar Rp 1.453,6 triliun, sedangkan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 826,8 triliun atau naik 8,27% dibandingkan proyeksi realisasi tahun ini Rp 763,6 triliun.

Adapun belanja negara turun Rp 1,2 triliun dibandingkan kesepakatan dalam rapat kerja dengan Banggar pad 17 Oktober lalu. Sri Mulyani menjelaskan, Penurunan tersebut terjadi karena perubahan pada pos Dana Alokasi Khusus (DAK) dan anggaran pendidikan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement