Ekonom Sebut Tidak Ada Alasan Mengerek Bunga Acuan Oktober Ini

Rizky Alika
23 Oktober 2018, 10:00
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Bank Indonesia (BI) akan kembali mengumumkan kebijakan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate pada Selasa (23/10). Para ekonom menilai tidak ada alasan kuat buat mengerek bunga acuan. Sebab, inflasi rendah dan fluktuasi kurs rupiah berkurang.

"Inflasi masih cukup rendah dan terkendali. Rupiah memang dalam tren melemah tapi juga masih terkontrol," kata Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Pieter Abdullah Redjalam kepada Katadata.co.id, Senin (22/10).

Berdasarkan survei BI, inflasi bulanan per pekan ketiga Oktober sebesar 0,12%. BI pun melihat indikasi inflasi di pengujung tahun bakal berada di bawah 3,5% secara tahunan atau dalam rentang target yaitu 2,5-4,5%. Sementara itu, kurs rupiah cenderung menguat ke bawah level 15.200 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pieter menambahkan, BI baru saja mengerek bunga acuannya September lalu mengikuti langkah bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang menaikkan bunga acuannya: Fed Fund Rate. Bila kenaikan bunga acuan kembali dilakukan sekarang maka ruang bagi BI untuk menaikkan bunga acuan semakin berkurang, padahal, Fed Fund Rate masih terus berpotensi naik.

(Baca juga: BI Memprediksi Pertumbuhan Ekonomi Melambat di Triwulan III)

Ia pun menekankan, kenaikan bunga acuan bukan solusi untuk pelemahan kurs rupiah saat ini. "Tapi kenaikan suku bunga bisa membantu mengurangi tekanan terhadap rupiah, khususnya pada saat The Fed menaikkan bunga acuan," ujarnya. Maka itu, ia menilai belum ada alasan kuat untuk menaikkan bunga acuan saat ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...