Likuiditas Jiwasraya Tertekan, Menteri BUMN Minta BPK Investigasi

Martha Ruth Thertina
11 Oktober 2018, 14:25
Rini Soemarno
Arief Kamaludin|Katadata

Perusahaan asuransi pelat merah, PT Asuransi Jiwasraya, melakukan penundaan pembayaran nilai tunai jatuh tempo atas produk bancassurance JS Proteksi Plan. Penyebabnya, perusahaan tengah mengalami tekanan likuiditas. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah mengetahui persoalan tersebut dan sudah berbicara dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP) untuk audit investigasi.

“Kondisi Jiwasraya, kami lakukan investigasi awal. Kami bicara dengan BPKP dan BPK untuk audit investigasi investasinya. Khususnya terhadap customer base-nya. Kami harapkan investigasi selesai Minggu depan. Penundaan pembayaran juga karena itu. Kami sedang lihat, ini customer base-nya beneran atau tidak,” kata Rini di Bali, Kamis (11/10).

(Baca juga: Pendapatan Asuransi Jiwa Turun 23% di Semester I-2018)

Penundaan pembayaran tersebut terungkap dalam surat dari Jiwasraya kepada beberapa bank mitra, yang ditandatangani direktur keuangan dan direktur pemasaran perusahaan. Dalam salinan surat yang diperoleh Katadata.co.id, Jiwasraya menyatakan tengah mengalami tekanan likuiditas sehingga ada keterlambatan pembayaran nilai tunai jatuh tempo polis Jiwasraya jenis JS Proteksi Plan. 

“Kami sebagai perusahaan BUMN bersama pemegang saham sedang mengupayakan pendanaan untuk dapat memenuhi kewajiban kepada pemegang polis,” demikian tertulis. Atas keterlambatan pembayaran tersebut, perusahaan menjanjikan bunga sebesar 5,75% per tahun (netto). 

Berdasarkan informasi pada website perusahaan, JS Proteksi Plan adalah produk investasi yang memiliki manfaat proteksi jiwa dengan masa pertanggungan selama lima tahun. Produk tersebut merupakan produk bancassurance yang diluncurkan melalui kemitraan dengan perbankan.

Adapun bila mengacu pada pernyataan manajemen awal tahun ini, perusahaan membukukan kinerja yang cemerlang pada 2017 lalu. Perusahaan meraup laba Rp 2,35 triliun atau naik 37,64% dibandingkan tahun sebelumnya. Premi netto mencapai Rp 21,8 triliun atau naik 21,52%, sedangkan hasil investasi naik 21,09% menjadi Rp 3,86 triliun.

Katadata.co.id telah mencoba menghubungi Direktur Utama Jiwasraya Asmawi Syam melalui telepon dan pesan singkat, namun hingga berita ini tulis belum ada jawaban. Kepala Divisi Keuangan dan Investasi Agustin Widhiastuti meminta Katadata.co.id menguhubungi Kepala Bagian Komunikasi Korporat Wiwik Prihatini. “Mohon dapat menghubungi Kepala Bagian Komunikasi Korporat Jiwasraya,” kata dia. Namun, Wiwik juga belum memberikan jawaban.

Reporter: Hari Widowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...