Ini Perkiraan Tambahan Inflasi Bila Harga Premium Jadi Naik

Image title
10 Oktober 2018, 22:56
Premium pertamina
Arief Kamaludin|KATADATA
Petugas SPBU mengisikan bahan bakar jenis premium kepada kendaraan pelanggan di Jakarta.

Pemerintah berencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium untuk merespons tren kenaikan harga minyak dunia. Ekonom memprediksi dampak ke inflasi tidak akan terlalu besar bila kenaikan hanya kurang dari 10% dari harga saat ini.

"Secara keseluruhan, pengaruh terhadap inflasi tidak besar kalau segitu," kata Ekonomi Bank Central Asia (BCA) David Sumual kepada Katadata.co.id, Rabu (10/10). Prediksi dia, bila harga BBM naik 10% maka akan ada tambahan ke inflasi sebesar 0,3%. Adapun sebelum skenario kenaikan harga BBM mencuat, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi bisa berada di kisaran 3,4% tahun ini.

Sebelumnya, rencana kenaikan harga premium disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Igansius Jonan. Menurut dia, kenaikan hanya tinggal menunggu kesiapan Pertamina. Harga baru Premium direncanakan sebesar Rp 7.000 per liter untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) dan di luar Jamali Rp 6.900 per liter. Ini artinya, kenaikan sekitar 6,9% dari harga saat ini yaitu Rp 6.550 per liter untuk Jamali dan Rp 6.450 per liter untuk luar Jamali.

(Baca juga: Ternyata, Menteri Rini yang Minta Penundaan Kenaikan Harga BBM Premium)

Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manan mengatakan, kenaikan harga Premium di kisaran Rp 500 per liter dapat mengerek inflasi sekitar 0,4% hingga 0,5%. "Namun, tekanan inflasi bisa berkurang jika program bahan bakar campuran biodiesel berjalan," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...