Faisal Basri: Penguasaan Asing di Indonesia 24%, Terkecil di ASEAN

Rizky Alika
3 Oktober 2018, 12:44
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Banyak pihak kerap menyebut ekonomi Indonesia telah dikuasai pemodal asing. Namun, Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menyebut pernyataan tersebut “jauh api dari panggang” bila melihat data investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) yang masuk ke Indonesia. Persentase FDI terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia merupakan yang terkecil di antara negara Asia Tenggara.

Faisal mengatakan, persentase FDI terhadap PDB di Indonesia mengalami peningkatan, namun masih jauh dibandingkan banyak negara lainnya, termasuk negara-negara di Asia Tenggara. Persentasenya berkisar 24,1% pada periode 2011 sampai 2016, naik dari kisaran 16,2% pada periode tahun 2005 hingga 2010.

Advertisement

"Peranan asing meningkat tapi levelnya masih di bawah rata-rata FDI Asia Tenggara 66% dari PDB," kata dia di Jakarta, Selasa (2/10). Lebih rinci, ia pun membandingkan dengan persentase serupa di Malaysia yang mencapai 40,6%, Thailand 44,7%, negara komunis Vietnam yang mencapai 50,5%, serta negara sosialis Bolivia yang mencapai 33,7%.

(Baca juga: Pemerintah Siap Memperluas Tax Holiday Untuk Memacu Investasi)

Rata-rata persentase FDI terhadap Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) alias total investasi fisik di Indonesia juga tercatat rendah. Persentasenya  pada kurun 2005-2006 berkisar antara 5,6% sampai 5,7%. Sementara itu, bila mengacu pada laporan UNCTAD, persentase tersebut pada periode sama di Malaysia berkisar 13,6% sampai 14% dan Vietnam antara 20,4% sampai 23,2%.

Lebih jauh, Faisal menjelaskan, bila melihat ke sejumlah sektor, pemain besar yang menguasainya masih merupakan perusahaan nasional. Ia pun mencontohkan sektor perbankan yang dikuasai sejumlah pemain seperti Bank Mandiri, BRI, BCA dan BNI. Kemudian, sektor pertambangan didominasi oleh Aneka Tambang, Bukit Asam, hingga Adaro.

Indonesia Butuh Investasi Asing

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement