Otoritas Keuangan Waspadai Tekanan pada Kurs Rupiah dan Pasar SUN

Rizky Alika
31 Juli 2018, 21:59
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan, berdasarkan pantauan hingga 20 Juli 2018, kondisi stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Namun, komite mewaspadai tekanan pada nilai tukar rupiah dan pasar obligasi pemerintah imbas ekspektasi kenaikan lanjutan bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate dan sentimen dari perang dagang.

Ketua KSSK yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan kebijakan di bidang moneter, fiskal, finansial terus diarahkan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. “KSSK telah melakukan assesment dan mitigasi terhadap berbagai potensi risiko yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan,” kata dia dalam Konferensi Pers KSSK di kantornya, Jakarta, Selasa (31/7).

Di bidang moneter, BI terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial dalam menjaga daya tarik pasar keuangan domestik sekaligus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Sejauh ini, BI telah menaikkan bunga acuan BI 7 Days Repo Rate ke level 5,25% dan di sisi lain memperlonggar kebijakan uang muka kredit perumahan. Upaya stabilisasi nilai tukar rupiah juga terus dilakukan.  

(Baca juga: Jokowi  Peringatkan Kabinetnya Serius Atasi Kebutuhan Dolar)

Sementara itu, di bidang fiskal, Kementerian Keuangan terus meningkatkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) baik dari sisi pendapatan negara, belanja negara, maupun pembiayaan anggaran. Secara khusus, Kementerian Keuangan akan memaksimalkan private placement untuk meningkatkan pembiayaan di tengah tekanan global.

Adapun Kementerian Keuangan optimistis defisit APBN bisa berada di level 2,12% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun ini, lebih rendah dari ketetapan awal 2,19% terhadap PDB. Hal itu dengan melihat perkembangan positif realisasi APBN sepanjang semester I.

Di bidang pasar modal dan lembaga keuangan, OJK menyebut tekanan eksternal telah mempengaruhi kinerja pasar keuangan domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai dengan kuartal II mengalami pelemahan seiring aksi jual oleh investor asing. Sementara itu, kinerja intermedia sektor jasa keuangan secara umum mengalami moderasi walau masih terjaga.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...