Jaga Rupiah, Pemerintah Perlu Perpanjang Masa Tahan Obligasi Negara

Michael Reily
24 April 2018, 22:57
Rupiah
Donang Wahyu|KATADATA

Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menyatakan Bank Indonesia (BI) dan pemerintah perlu memperkuat capital flow management melalui penerapan ataupun pengetatan masa waktu kepemilikan (holding period ) atas Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi atau Surat Berharga Negara (SBN). Langkah tersebut bertujuan meredam arus keluar dana asing secara tiba-tiba yang membuat permintaan dolar AS membesar dan nilai tukar rupiah bergejolak.

Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan holding period sebetulnya sudah diterapkan misalnya oleh BI untuk pembelian SBI, namun perlu ada pengetatan. “Pada waktu itu, BI menetapkan kalau membeli SBI harus enam bulan pegang tidak boleh dijual. (Masa kepemilikan) bisa semakin ketat, semakin panjang. Bahkan, tidak boleh jual bisa,” kata dia di Jakarta, Selasa (24/4).

Advertisement

Namun, Piter mengakui, ketatnya aturan bisa membuat turunnya penempatan dana oleh investor asing di instrumen tersebut. Bila yang diatur adalah holding period SBN misalnya, maka permintaan dari investor asing atas SBN berisiko menurun. Jika itu terjadi, imbal hasil (yield) SBN bisa terkerek naik alias biaya utang pemerintah lebih mahal.  

“Implikasi seperti itu harus diperhitungkan juga. Biasanya ini yang menghambat capital flow management,” ujarnya. Maka itu, perlu ada koordinasi lebih lanjut sebelum memberlakukan kebijakan tersebut. (Baca juga: Stabilitas Kurs Rupiah Terus Dibayangi Risiko Keluar Masuk Dana Asing)

Ia menyebut negara yang telah menerapkan holding period secara ketat yaitu Tiongkok. Menurut dia, Negeri Tirai Bambu tersebut mensyaratkan pemilikan surat berharganya hingga jatuh tempo alias tidak boleh dijual. 

Halaman:
Reporter: Michael Reily
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...
    Advertisement