Survei Perbankan: Pertumbuhan Kredit Baru Melambat di Kuartal I 2018

Rizky Alika
17 April 2018, 20:51
Bank
Agung Samosir | Katadata

Hasil survei perbankan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan pertumbuhan kredit baru pada kuartal I 2018 melambat dibandingkan kuartal IV 2017 lalu. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pertumbuhan kredit baru pada triwulan I 2018 yang sebesar 75,9%, lebih rendah dari triwulan IV 2017 yang sebesar 94,3%.

SBT adalah metode pengolahan data yang digunakan dalam survei perbankan. Dalam metode tersebut, jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100%), selanjutnya dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban “meningkat” dan “menurun”. Adapun survei perbankan melibatkan 40 bank umum dengan porsi kredit sebesar 80%.

“(Perlambatan pertumbuhan kredit baru pada kuartal I 2018) sejalan dengan masih rendahnya kebutuhan pembiayaan nasabah di awal tahun,” demikian tertulis dalam hasil survei perbankan yang dipublikasikan BI, Selasa (17/4). Selain itu, perlambatan juga seiring sikap perbankan yang masih selektif dalam menyalurkan kredit.

(Baca juga: Kredit Tumbuh Tipis, BI dan Pemerintah Beda Prediksi Soal Laju Ekonomi)

Adapun pertumbuhan kredit baru diperkirakan membaik di kuartal II 2018. Hal tersebut tercermin dari SBT perkiraan kredit baru di kuartal II 2018 yang sebesar 93,1%.

“Menguatnya pertumbuhan kredit didukung oleh kebijakan penyaluran kredit yang lebih longgar, terutama pada aspek suku bunga kredit yang lebih rendah dan biaya persetujuan kredit yang lebih murah,” demikian tertulis.

BI memaparkan, pada kuartal II 2018, responden berencana menurunkan suku bunga kredit dan biaya persetujuan kredit. Namun, di sisi lain, responden juga akan mengurangi plafon kredit dan menambah premi pada kredit yang berisiko.

Adapun penurunan suku bunga kredit diperkirakan terjadi pada kredit modal kerja sebesar 3 basis poin menjadi 11,78% dan suku bunga kredit konsumsi turun 8 basis poin menjadi 14,50%.

Berdasarkan sektor ekonominya, prioritas penyaluran kredit pada kuartal II 2018 yaitu pada sektor perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, dan sektor perantara keuangan.  

Lebih jauh, hasil survei perbankan juga mengindikasikan tetap kuatnya optimisme bank terhadap peningkatan pertumbuhan kredit tahun 2018. Optimisme tersebut didukung oleh perkiraan kondisi ekonomi tahun 2018 yang lebih baik dari tahun sebelumnya, penurunan suku bunga kredit, dan penurunan risiko penyaluran kredit.

Untuk keseluruhan tahun 2018, pertumbuhan kredit diperkirakan mencapai 11,7% secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan kredit tahun 2017 yang sebesar 8,2% (yoy).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...