Sri Mulyani Ramal Asumsi Harga Minyak dan Rupiah di APBN 2018 Meleset

Rizky Alika
12 Maret 2018, 21:32
sri mulyani
Arief Kamaludin|Katadata

Pemerintah memprediksi realisasi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di atas asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

Sebelumnya, pemerintah menggunakan asumsi ICP US$ 48 per barel untuk APBN 2018, namun realisasinya diperkirakan menjadi US$ 55-60 per barel. Di sisi lain, asumsi nilai tukar rupiah Rp 13.400 per dolar AS, namun realisasinya diprediksi Rp 13.500. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, pemerintah akan terus memantau pergerakan ICP dan nilai tukar rupiah, serta dampaknya ke APBN 2018. "Kami akan memantau terus," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (12/3). 

Ia menjelaskan, di satu sisi, perubahan ICP dan nilai tukar rupiah bakal menambah penerimaan negara. Namun, di sisi lain, perubahan tersebut membuat beban subsidi energi bertambah. Hal itu lantaran pemerintah memutuskan harga BBM bersubsidi dan listrik tidak naik untuk menjaga daya beli masyarakat.  

"Daya beli masyarakat perlu dijaga sehingga menjadi motor penggerak ekonomi bersamaan dengan investasi dan ekspor,” kata Sri Mulyani. (Baca juga: Subsidi Solar Naik Rp 4,1 Triliun, Pemerintah Klaim Defisit APBN Aman)

Anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar diperkirakan naik sekitar Rp 4,1 triliun. Sementara itu, subsidi untuk BBM jenis premium tidak berubah. Begitu juga dengan subsidi energi lainnya yaitu Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...